Kamis, 30 Maret 2017

ALASAN WANITA MUDAH BERPINDAH KELAIN HATI

Hubungan memang tidak selamanya bahagia, ada waktunya kita mengalami titik terendah ketika bersama. Dalam hal ini diperlukan keinginan dari kedua belah pihak agar hubungan dapat bahagia kembali seperti sedia kala. 

Ketika berada di titik terendah dalam hubungan tersebut, ada kemungkinan pasangan kita berbagi kesedihan dengan orang lain, apalagi berbagi dengan lawan jenis. Hal ini dapat mengakibatkan perselingkuhan yang dapat dengan mudah terjadi. 

Untuk itu, ada baiknya kita tidak berbagi kesedihan dengan orang lain, agar masalah kita dapat diselesaikan dengan cepat. Karena kalau tidak diselesaikan dengan cepat, kemungkinan salah satu pasangan bisa pindah ke lain hati.

Berikut alasan wanita dapat pindah ke lain hati dengan cepat.

Mudah dekat dengan orang lain

Ketika dia menyadari dan dekat dengan seseorang, tidak perlu waktu yang lama untuk memberikan rahasia kepada orang tersebut. Karakteristik ini yang dapat membuat wanita dengan mudah pindah ke lain hati, apalagi orang tersebut di anggap lebih mapan.

Dapat dengan mudah mencari dukungan emosional

Wanita lemah ketika ingin mencari dukungan emosional kepada orang lain. Dia mengharapkan untuk mendapatkan perhatian maksimal dalam suatu hubungan. Jika dukungan emosional kurang didapatkan dari pasangan, ada kemungkinan wanita akan mudah pindah ke lain hati.

Bisa tertarik kepada orang lain karena perhatian

Ada kemungkinan wanita bisa tertarik kepada orang lain karena mendapatkan perhatian. Ingat, ketika kita kurang memberikan perhatian kepada  pasangan, akan ada kemungkinan wanita mencari perhatian dari orang lain.

Suka dengan pujian

Wanita cenderung suka dengan pujian dan sentuhan genit. Walaupun hanya bercanda dengan pria lain melakukan hal tersebut, dan tidak ada keinginan untuk serius, tapi akhirnya wanita bisa melakukan selingkuh dari hal kecil tersebut.

Suka curiga

Ketika wanita menemukan kecurigaan dari pasangan, wanita kemungkinan akan balas dendam dengan cara selingkuh. Bahkan kecurigaan sedikit tentang kita, bisa membuatnya jatuh hati ke orang lain.

Begitulah kira-kira..

RODA BERPUTAR

Aku memang tak bisa membuat semua orang suka kepadaku. Ada kalanya aku harus menerima dari orang yang merasa tidak suka kepadaku, meski hal itu sama sekali tidak dibenarkan. Ketika hinaan datang kepadaku sakit hati sudah pasti ku rasakan.
Namun aku tak pernah jadikan hal tersebut sebagai beban yang menghambatku untuk berkembang.

Kalian boleh hina aku sekarang, kalian boleh menertawakanku sekarang.
Namun akan ku jadikan itu sebagai pemicu semangatku. Untuk membuktikan kepada kalian yang pernah meremehkanku, bahwa aku sama kuatnya dan akan lebih berhasil dari kalian..!

Rabu, 29 Maret 2017

BERSOSIAL

Sebagai makhluk sosial kita tentu harus bergaul dengan manusia lain. Kemudian, mau tidak mau kita akan terpengaruh oleh mereka. Dan dakwah datang untuk mempengaruhi orang lain menempuh jalan kebenaran. Melakukan kebaikan dan menebarkannya. Mencegah kemungkaran dan memusnahkannya. Karena dakwah tak harus ceramah, maka banyak sekali manuver dakwah yang bisa kita lakukan. Yang penting niat ikhlas dan pesan yang disampaikan itu bersumber (berdalil), bismillah mulai!

1- KELUARGA. Orang yang paling dekat dengan kita. Kita menyayangi mereka bukan? Maka janganlah kita biarkan mereka terjatuh dalam kesalahan. Apa yang kau takutkan dari keluargamu? Tinggal kita poles caranya saja. Sebagaimana kita berkumpul di dunia ini dalam ikatan keluarga, semoga di surga nanti juga seperti ini. Jangan egois dong!

2- TEMAN DEKAT. Bahasa teman biasanya mudah dimengerti. Karena dia sebaya dan merasakan serta mengalami yang seperti kita alami. Banyak remaja mudah terpengaruh dengan temannya. Nah, kenapa kita tak beri pengaruh baik? Toh itu juga sebagai wujud bahwa kita adalah ‘teman’ bukan ‘perusak’. Bukan hanya dalam senang kita berteman, tapi dalam semua keadaan. Betapa indahnya pertemanan yang dijalin dengan ikatan Islam.
GURU. Guru memberi kita ilmu dan mengajarkan kita bertingkah laku. Itu lazimnya. Jika begitu, apa alasan kita meninggalkannya saat salah? Bukankah guru juga manusia? Harus ada timbal baliknya. Kita harus peduli pada guru kita juga.

3- ANAK-ANAK. Dunia mereka adalah bermain. Tapi ada satu keistimewaan mereka, yaitu ‘rasa ingin tahu’. Maka buatlah suatu hal yang memancing keingintahuan mereka. Sampaikan sesuai kemampuan akal mereka. Sambil santai dan rileks, kita ajak mereka pada kebaikan.

4- KENALAN. Berapa tahun sudah berjalan? Berapa kenalan yang kita jumpai? Tidakkah terbetik di hati kita untuk berbagi dengan mereka? Apakah kita rela kesalahan, keburukan dan dosa senantiasa beserta mereka tanpa kita ingatkan, dan mereka tak tahu. Bisa saja dengan kita beritahu dia mau meninggalkan keburukan itu. Kenapa tidak kita coba?

5- ORANG JAUH. Yang tidak kita kenal. Baik yang telah kita jumpai maupun belum. Misalnya orang-orang yang sering berpapasan dengan kita di angkot, pasar, perkantoran, di jalanan dan lainnya. Atau orang yang belum pernah kita jumpai. Seperti orang di dunia maya.

6- TARGET LAINNYA. Anak sekolah, mahasiswa, pegawai, petani, pedagang, artis, penyanyi, dan lainnya.
Semoga dengan nasehat yang kita berikan bisa membuatnya dan diri kita juga menjadi lebih baik. Kalaupun tak mereka terima ya tak apa-apa. Toh kita akan tetap dihitung beramal shaleh.

Wallahu a’lam.

UNTUK PARA PENCARI NAFKAH KELUARGA


Jangan patah semangat, jangan putus asa dari rahmat Allah,

Mungkin kamu tidak tahu dimana letak rezekimu. Tapi rezekimu tahu dimana kamu berada. Dari langit, laut, gunung, dan dari lembah-lembah, Allah akan memerintahkannya menujumu.

Allah berjanji menjamin rezekimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

Sesungguhnya setiap makhluk tidak akan wafat sebelum Allah lengkap dan sempurnakan rezekinya sesuai catatan di Lauhil Mahfudz.

Ketahuilah sebelum peniupan ruh, Setiap hamba dituliskan untuknya tentang rezekinya, ajalnya,amalnya, apakah dia orang yang celaka atau berbahagia.

Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu.

Apabila datangnya rezeki itu terlambat janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya.

Tugas kita bukan mengkhawatirkan rezeki atau berburu untuk memiliki melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNya.

Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rezeki bukanlah yang tertulis dalam angka tapi apa yang dinikmatinya.

Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya, demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya (mati).

Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat dan berbagi manfaat. Tapi rezeki tak selalu terletak di pekerjaan kita, karena Allah letakkan dan berikan sekehendakNya.

Bukankah Siti Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa, tapi air Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya!

Sekali lagi.. yang terpenting di tiap kali kita meminta dan Allah memberi karunia, jaga sikap saat menjemputnya dan menjawab soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia, ia lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab dan haramnya akan di'adzab.

Oleh sebab itu, Jangan pernah patah semangat dan berputus asa, Yakinlah atas kekuatan dan ke Maha Kayaan-Nya, Sungguh setiap keringat yang kamu cucurkan untuk nafkah halal  tidak akan disia-siakan-Nya.

Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami).

Wallahu A'laam Bis Shawab.

Selasa, 28 Maret 2017

SAAT ISLAM DIHINA

Islam membolehkan, bahkan menganjurkan kepada pemeluknya untuk berbuat baik dan berlaku adil kepada orang kafir, seperti membantu urusan mereka, menyambung tali silaturahim, saling membagi makanan, dan lainnya. Tapi dengan syarat, selama mereka tidak memerangi agama Allah dan tidak mengusir umat Islam dari negeri mereka.
Namun apabila orang kafir sudah berani menghina Allah, Rasul-Nya, dan ajaran Islam; memerangi kaum muslimin karena agama mereka, dan mengusirnya dari negeri mereka, maka umat Islam tidak boleh berbaik-baik dan bermuka manis kepada mereka, sebaliknya harus mengumandangkan permusuhan terhadap mereka. Allah Ta'ala berfirman:

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim." (QS. Al Mumtahanah: 8-9)


Apabila orang kafir sudah berani menghina Allah, Rasul-Nya, dan ajaran Islam; memerangi kaum muslimin karena agama mereka, dan mengusirnya dari negeri mereka, maka umat Islam tidak boleh berbaik-baik dan bermuka manis kepada mereka, sebaliknya harus mengumandangkan permusuhan terhadap mereka.

Apa yang Harus Dilakukan Umat Islam
Jika orang kafir sudah berani menghina Islam dan syiar-syiar (simbol-simbol)-nya, berarti mereka mengumandangkan perang terhadap kaum muslimin. Karenanya, umat Islam wajib melakukan pembelaan kepada agamanya.
Banyak keterangan dari para ulama Islam terdahulu yang menjelaskan sikap umat Islam terhadap orang-orang yang menghina agamanya. Bahkan sebagiannya menukilkan kesepakat ulama dalam menyikapi orang tersebut, seperti imam al Khathaabi. Beliau mengatakan,
 "Aku tidak mengetahui seorang pun di antara kaum muslimin yang berselisih pendapat tentang wajibnya membunuh orang yang menghina Allah dan Rasul-Nya."

Diriwayatkan dari Husain, bahwasanya Ibnu Umar berkata,
 "Barangsiapa mencaci Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia harus dibunuh." Sampai pada perkataan beliau, "Dengan keharusan inderawi dan penglihatan, kita mengetahui bahwa jika mereka secara terang-terangan menghina Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau menghina Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, atau menghina sesuatu dari agama Islam, berarti mereka telah merendahkan kita, menghinakan kita dan bahkan menghina agama kita. Dengan demikian, mereka telah merusak perjanjian dan membatalkan dzimmah(jaminan perlindungan) mereka. Jika  mereka membatalkan dzimmah mereka, maka tidak ada keraguan lagi bahwa darah, tawanan, dan harta mereka telah halal."

Imam Ahmad pernah mengatakan,"Barangsiapa mencaci Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melecehkannya –baik dia seorang muslim atau kafir- maka dia wajib dibunuh. Saya berpandangan bahwa dia langsung dibunuh dan tidak perlu diminta untuk bertaubat lebih dulu."
Beliau juga mengatakan,
"setiap orang (kafir dzimmi) yang melanggar perjanjian dan membuat perkara baru di dalam Islam, maka orang seperti ini menurutku wajib dibunuh. Karena bukan untuk hal itu mereka diberi perjanjian dan jaminan perlindungan."
Demikian juga dengan Abu Shafra' yang berkata,
"aku bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad bin Hambal) perihal seorang lelaki ahli dzimmah yang mencaci Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apa yang harus dilakukan terhadapnya? Beliau menjawab, "Jika perbuatannya itu terbukti, maka orang yang mencaci Nabi, baik dia seorang muslim ataupun kafir, dia harus dibunuh." Dan beliau beralasan dengan hadits seorang buta yang membunuh budak wanitanya dengan beralasan, "aku mendengar dia mencaci Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya tentang seorang Yahudi ahli dzimmah yang kebetulan melewati seorang muadzin, lantas ia berkata, "bohong kamu." Beliau menjawab, "dia harus dibunuh, oleh karena dia telah mencerca." (Dinukil dari Fatwa Mati Buat Penghujat, Abdul Mun'im Halimah "Abu Bashir" hal. 52-59)

Jumat, 24 Maret 2017

MUSIM ORANG TERBALIK

Bila orang miskin sedang belanja di toko parcel maka ia akan minta dibuatkan parcel yang bagus dan mahal, karena parcel akan dihadiahkan ke bosnya.

Bila orang kaya raya sedang belanja di toko parcel maka ia akan minta dibuatkan parcel yang paling murah karena itu akan dihadiahkan ke karyawan- karyawan bawahannya.

Pertanyaan menariknya adalah : Siapa yang lebih miskin dan siapa yang lebih kaya dan siapa yang lebih baik?

Begitulah manusia.... berpikirnya sering terbalik-balik. Kepada orang yang seharusnya pantas disantuni, justru kita jadi sangat pelit.
Kepada orang yang berkelimpahan harta, kita justru jadi sangat royal.
Kepada orang lemah/bawah yang seharusnya kita berlemah lembut kepadanya, justru kepadanya kita jadi sangat kasar dan jahat dalam ucapan maupun sikap.
Kepada orang yang sepantasnya kita tegur karena kesombongan dan kejahatannya, justru kita jadi sangat hormat.
Kepada orang yang setiap hari makan mewah, kita mengundangnya dalam pesta dengan suguhan makanan yang 'wah' dan melimpah.
Kepada orang yang hari ini bisa makan dan besok bisa jadi dia lapar, justru kita memberinya makanan sisa yang kita sendiri sudah ogah.

Padahal kata Nabi SAW:
"Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah yang mana orang yang tidak membutuhkannya diundang, sedang orang yang menginginkannya tidak diundang"

Begitulah kebanyakan manusia. Sering berpikir terbalik-balik

Saya jadi teringat dengan pesan hati:
"Bila mau mengukur kebaikan seseorang, lihatlah cara dia memperlakukan orang-orang dibawahnya atau orang-orang yang tidak memberi keuntungan apapun kepadanya"

Mudah-mudahan kita bukan termasuk orang yang "terbalik", dan selalu memperbaiki untuk menjadi umat yang terbaik.
Aamiin..

DIBALIK SENYUM AKU MENANGIS..

Cinta ..
Lima huruf yang mampu membuat seluruh hidupku berubah. Hidup yang dulunya hitam putih, namun setelah aku mengenal cinta, hidup ini berubah menjadi berwarna. Cinta juga yang membuatku patah hati, sedih, dan kecewa.

Berawal dari cinta yang selama ini aku nantikan, tak pernah tergapai karena aku tahu itu semua hanyalah mimpi. Dan satu hal yang paling menyakitkan adalah saat orang yang masih dan benar-benar aku cintai pergi, mengabaikan, tanpa mau tahu bagaimana perasaanku.

Dari itu aku belajar mengikhlaskan sesuatu yang bukan untukku, yang selalu membuatku terpuruk adalah menyadari bahwa aku bukanlah orang terpenting bagi seseorang yang selama ini ku anggap penting dalam hidupku.
Jujur aku sayang padamu, namun apalah daya aku hanya bisa menjagamu dari kejauhan. Karena aku tersingkir oleh orang-orang yang lebih bisa membuat kamu bahagia. Terkadang ada saat dimana aku harus menghadapi semua dengan sendiri, meski hati menangis tak ada pilihan lain selain berusaha tegar dan keadaan memaksaku harus kuat meski sebenarnya aku tak mampu.
Terkadang aku hanya diam dalam meratapi nasib cinta ini. Itu karena aku mulai kecewa dengan keadaan cintaku ini yang begitu rumit dan tak aku mengerti apa maksud dari semua ini.
Jika aku boleh memilih, aku lebih baik memilih untuk tidak mengenal kamu dari pada harus melupakan kamu, karena itu sangat sulit bagiku. 

Aku tengah kehilangan konsep kehidupanku, sehingga aku merasa mati berulang kali sebelum ajalku datang, itu semua karena hatiku adalah korban dari cinta. Namun alasan aku masih bernafas sampai saat ini karena disetiap nafasku aku merindukanmu.

Selasa, 21 Maret 2017

BIARLAH SENDIRI...

Silahkan pergi....
Biarlah Aku sendiri
Aku kan tetap berdiri
Meskipun semua pergi
Aku muak dengan kemunafikan
Yang selalu bertopengkan kebaikan
Padahal semua busuk
Tak seharum yang ku pikirkan
Lepaskanlah kemunafikan
Lenyapkanlah kepura-puraan
Jangan menikam dari belakang
Jika kau berani hadapilah didepan
Ku tak butuh siapapun dibumi
Yang ku butuhkan hanyalah Illahi Rabbi
Dan keluargaku yang terkasih
Jika nantiku mati
Akupun juga akan sendiri
Dan berteman iman dalam hati

Saatnya aku pergi..
Untuk meniti hari
Walau tanpa kata pasti
Setidaknya takkan lagi ku dengar lolongan anjing jalanan.

Jumat, 17 Maret 2017

WANITA OH WANITA...

WANITA SUKA DI MANJAKAN DENGAN HARTA DAN CINTA

Pria kaya raya punya banyak cara untuk memanjakan wanita dengan uang mereka. Siapa sih yang bisa menolak hadiah pakaian dan kosmetik mahal. Sebagian besar wanita pasti menyukai pemberian semacam itu. Maka dari itu, pria kaya dan berkuasa sangat mudah menggaet wanita idaman mereka.


WANITA SUKA STATUS SOSIAL YANG BAGUS

Selain faktor uang, status menjadi alasan utama kenapa wanita suka pria kaya dan berkuasa. Tidak semua wanita berpikir demikian. Namun, sebagian besar wanita menganggap bahwa status sosial itu sangat penting dan di atas segala-galanya.


INGIN MENCAPAI CITA-CITA DENGAN GAMPANG

Pria menjadi simbol penguasa di dunia. Ketika sebagian wanita bekerja keras untuk mendapatkan kekuasaan, pria dengan mudah dapat mewujudkannya. Nah, cara tercepat untuk menggapai kekuasaan adalah melalui bantuan pria. Tipe wanita ambisius tentu akan melakukan segala cara untuk meraih impiannya.


MENJADIKAN PRIA MAPAN DAN BERKUASA SEBAGAI TANTANGAN CINTA

Segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuasaan selalu berhubungan dengan bahaya. Sebagian wanita suka tantangan dan merasa bangga jika berhasil menghadapinya.


WANITA SUKA PRIA YANG TAMPAK TEGAS DAN BERKUASA

Seorang pemimpin selalu tampak gagah dan perkasa. Apalagi kalau kinerja kepemimpinannya memang benar-benar diakui dan terbukti berhasil. Kebanyakan wanita suka tipe pria semacam ini. Selain tegas dalam memimpin, wanita suka pria yang bisa mengayomi dan senantiasa membimbing dirinya.


Beberapa Alasan Mengapa Wanita Lebih Menyukai Pria Mapan dan Berkuasa diatas tentunya bisa menjadi pelajaran bagi kamu sebagai seorang pria. Bahwa ketulusan hati dan cinta saja tidak cukup jika kamu ingin mendapatkan wanita yang benar-benar mencintai kamu. Ada sisi lain yang harus kamu penuhi agar si wanita benar-benar menjadikan kamu sebagai sosok pria yang mereka idamkan, yaitu kemapanan dan kekuasan. Tidak hanya mapan dan berkuasa dalam cinta, tetapi juga mapan dan berkuasa dalam memenuhi segala kebutuhan dan keinginan pasanganmu.

Selasa, 14 Maret 2017

AKHLAK ORANG BERILMU

Orang yang berilmu memiliki kewajiban yang sangat besar dalam mengajak manusia kepada kebaikan. Dia menjadi contoh bahkan panutan oleh manusia. Oleh karena itu maka wajib baginya  menunjukkan dan menjaga akhlak yang mulia. Diantara akhlak yang harus dipeliharanya adalah :   

 

Pertama : Bersifat tawadhu’

Tawadhu’ atau merendahkan diri adalah sikap yang selalu dijaga oleh seorang yang berilmu. Ini menjadi penguat bagi dirinya untuk meyakinkan orang lain menerima kebenaran yang disampaikannya.

Allah berfirman : “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang orang yang sombong dan membanggakan diri”. (Q.S Luqman 18)

Imam al Mawardi berkata : Adapun yang wajib bagi para ahli ilmu adalah berhias dengan akhlak yang pantas baginya. Diantaranya adalah sifat tawadhu’ dan menjauhi sifat ujub. (Adabud Dun-ya wad Din)

Kedua :  Senantiasa mengamalkan ilmunya.

Diantara sifat orang berilmu adalah tidak pernah lalai dalam mengamalkan ilmunya karena Allah telah mengingatkan :   “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu lima taquuluuna maa laa taf’aluun. Kabura maqtan ‘indallahi an taquuluu maa laa taf’aluun”. Wahai orang orang yang beriman ! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ?. (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa apa yang tidak kamu kerjakan.  (Q.S ash Shaaf 2-3).

Syaikh as Sa’di berkata : Apakah kondisi tercela seperti ini pantas bagi orang-orang yang beriman ?. Bukankah amat besar murka Allah pada orang yang mengatakan sesuatu namun tidak dikerjakannya. Oleh karena itu orang yang menyuruh berbuat baik seharusnya menjadi orang yang pertama mengamalkannya. Dan orang yang melarang kemungkaran seharusnya menjadi orang yang paling jauh dari kemungkaran itu. 

Ketiga : Menyadari bahwa dia memiliki banyak kekurangan dan kelemahan.

Seorang berilmu harus memahami bahwa ilmunya sangatlah sedikit. Sungguh dia selalu menyadari bahwa ilmu yang dimilikinya sangat jauh dibawah ilmu orang lain. Dia sangat paham bahwa masih sangat banyak orang yang memiliki ilmu yang lebih dibanding dirinya. Seorang ‘alim tidaklah akan pernah mengatakan bahwa dia yang paling mengetahui segala galanya.

Sungguh Allah telah berfirman : “Kami angkat derajat orang yang Kami kehendaki dan diatas setiap orang yang berpengetahuan ada yang lebih mengetahui”. (Q.S Yuusuf 76). 
  

Allah berfirman : Wamaa uutiitum minal ‘ilmi illaa qaliilaa”. Sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.  (Q.S al Isra’ 85).

Oleh karena itu orang yang berilmu tidak pernah merasa malu untuk mengatakan saya tidak tahu. Justru jika dia mengatakan tidak tahu untuk sesuatu yang memang dia tidak tahu adalah merupakan penghormatan dan penghargaanya terhadap ilmu. Ini juga merupakan ujud dari kesadarannya bahwa dia memiliki kelemahan dan kekurangan.

Dengan menyadari bahwa dia banyak kekurangan dan kelemahan maka ini menjadi pendorong yang kuat baginya untuk terus belajar meskipun telah lulus dari beberapa strata pendidikan formal maupun yang tidak formal. 

Keempat : Ikhlas dalam mengajarkan ilmunya.

Seorang yang ‘alim senantiasa menjaga niatnya dalam mengajarkan ilmunya. Tiada yang dia inginkan dalam mengajarkan ilmu  kecuali mencari ridha Allah. Seorang yang berilmu selalu berusaha membersihkan niatnya sehingga terus terjaga keikhlasannya.

Oleh karena itu pendorong paling utama dan sangat mendasar bagi seorang yang berilmu dalam mengajarkan ilmunya adalah menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, tidak tujuan lain apalagi perkara duniawi.

Sungguh Allah telah berfirman : “Wamaa umiruu illa liya’budullaha mukhlishiina lahuddiina hunafaa’. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama  yang lurus. (Q.S al Baiyyinah 5).

Rasulullah bersabda : Innallaha la yuqbalu minal ‘amalu  illa ma kana lahu khalisa wabtughiya bihi wajhuhu.” Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni (ikhlas) untuk-Nya. (H.R an Nasa’i, lihat Silsilah ash Shahihah).

Imam Ibnul Qayyim memberi nasehat : Hendaknya (seorang hamba) tidak mencampur amalannya dengan campuran campuran perusak berupa keinginan jiwa. Ingin agar dilihat oleh manusia, ingin dipuji oleh mereka. Hendaknya  lari dari keinginan mendapatkan pengagungan dari manusia atau keinginan mendapat harta manusia  atau ingin dapat bantuan dari mereka atau selain itu dari tujuan tujuan yang rusak yang bermuara pada keinginan selain Allah Ta’ala dengan amalannya, apapun bentuknya.     

Kelima : Menjaga akhlak dalam majlis ilmu.

Diantara akhlak seorang berilmu dalam bermajlis adalah lemah lembut. Dia senantiasa mengedepankan kelemah lembutan dalam bermajlis dan juga  dalam beramar makruf ataupun dalam mencegah kemungkaran. Kelembutan sering membuat  seseorang mau menerima kebenaran. Sebaliknya sikap keras akan membuat orang orang menjauhkan diri.

Allah berfirman : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”  (Q.S Ali Imran 159)

Selain itu, diantara akhlak seorang berilmu dalam majlis adalah selalu berusaha untuk menyampaikankebenaran dengan sabar yakni kebenaran berdasarkan dalil. Dan kebenaran bukanlah pendapat seseorang atau kelompok kecuali jika disandarkan kepada nash atau dalil yang shahih.

Allah berfirman :  “Al haqqu mirabbika, fala takunannaa minal mumtariin.” Kebenaran (sesuatu yang hak) itu dari Rabb-mu, maka janganlah kamu menjadi orang yang ragu-ragu. (Q.S al Baqarah 147). 
  

Keenam : Tidak bakhil dalam menyampaikan ilmu

Seseorang yang dermawan dengan hartanya adalah orang yang terpuji. Begitupun orang yang dermawan atau tidak bakhil dengan ilmunya tentulah lebih terpuji lagi karena ilmu jauh lebih berharga daripada harta.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Termasuk kedermawanan dalam ilmu, bila ada yang bertanya kepadamu tentang suatu permasalahan maka hendaklah engkau menjawabnya dengan jawaban yang memuaskan. (Madaarijus Saalikin) 

Orang orang berilmu sangatlah paham bahwa terdapat larangan keras untuk menyembunyikan ilmunya. Allah berfirman : “Sungguh, orang orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan keterangan dan petunjuk setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (al Qur an) mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula)  oleh mereka yang melaknat.  (Q.S al Baqarah 159)

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah  bersabda : "Barangsiapa yang mengajak orang kepada suatu jalan yang baik, maka dia mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa seperti dosa-dosanya orang yang mengikutinya, dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun".(H.R Imam Muslim).

Dan hadits ini adalah pendorong dan pemberi semangat bagi orang orang berilmu untuk senantiasa menyampaikan ilmunya kepada kaum muslimin.

Ketujuh : Zuhud dalam perkara dunia.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : Zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat untuk akhirat.

Imam Ibnu Jamaah al Kinani berkata : Hendaknya orang yang berilmu berakhlak dengan perangai kezuhudan dalam perkara dunia. Mengambil sedikit dari dunia sesuai kemampuan yang tidak membahayakan dirinya karena apa yang dia ambil sedikit dari perkara dunia dengan qanaah bukanlah termasuk tanda mencintai dunia. 

Imam al Mawardi berkata : Diantara ahklak ahli ilmu adalah hendaknya dia membersihkan dirinya dari syubhat dalam mata pencarian. Hendaknya dia qanaah dengan apa yang mudah baginya dalam mencari rezki tidak rakus dengan keinginan. Sebab terjatuh ke dalam syubhat mata pencarian adalah sebuah dosa dan rakus dengan keinginan adalah kehinaan. (Adab Dun-ya wad Din).

Inilah  akhlak yang dipegang dan selalu ada pada diri orang orang berilmu dari dahulu sampai sekarang.

Demikianlah diantara akhlak orang orang yang berilmu. Wallahu A’lam..

BIOGRAFI SYEKH ISMAIL UTSMAN ZEIN AL-YAMANI (AYAHANDA MUHAMMMAD BIN ISMAIL AL-YAMANI) FIGUR ULAMA YANG KONSISTEN TERHADAP MANAJEMEN WAKTU


Syekh Ismail Usman Az-Zein termasuk salah satu ulama’ yang ‘Alim sekaligus ‘Allamahpada zamannya. Kemasyhuran dan kebesaran beliau di mata para ulama begitu tinggi dan terkenal sampai ke Mesir, Yaman, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia, sehingga tak ayal lagi kalau banyak santri dan murid beliau menjadi ulama’ besar, sebagai penerus perjuangannya yang tidak lain hanya untuk Izzil Islam wal muslimien.

Nama lengkap beliau adalah Ismail Bin Utsman Bin Ali Bin Salim dari jalur ayah, sedangkan dari jalur ibu, Ismail Bin Layla binti Umar Bin Ali Bin Salim. Jadi ayah dan ibu beliau masih ada ikatan keluarga sepupu. Adapun Az-zein adalah fam yang diambil dari nama kakek beliau yang ketiga belas yaitu syekh Zain Bin Ismail al-Hadhromi, Salah satu ulama’ Fiqh yang terkenal dalam madzhab Syafi’ie.

Banyak ulama’ Syiria, Mesir dan Yaman mengutip pendapat beliau di dalam karya-karya mereka. Hal inilah yang menunjukkan bahwa beliau adalah ulama’ yang alim sekaligus allamah. Begitu juga beliau adalah salah satu waliyullah dengan banyak memiliki karomah dan keistimewaan serta ahli ibadah. Dari keterangan tersebut dapatlah diketahui bahwa Syekh Ismail Usman Zein Al-Yamani adalah keturunan orang alim dan waliyullah. Dan menurut salah satu riwayat, beliau masih keturunan Saif Bin ziyadzan yang notabene adalah raja di Yaman sebelum Rasulullah SAW diutus sebagai nabi.

KELAHIRAN BELIU

Beliau lahir pada bulan Rabiul Awwal Tahun 1352 H di kota Dhohi salah satu kota di Yaman dan di tempat inilah yaitu Syekh Ismail Al-Hadromi dan Sayid Ahmad bin Isa Al-Muhajirdikebumikan. Adalah merupakan salah satu kelebihan dari kota Dhohi ini adalah adanya cahaya yang selau bersinar, baik siang hari ataupun malam hari, sehingga apabila ada penguburan jenazah di malam hari biarpun tanpa sinar rembulan tidak membutuhkan penerang lagi karena adanya cahaya tersebut. Terlepas dari keajaiban itu semua kota ini dikenal sebagai kota yang sebagian besar penduduknya hafal Al-Qur’an di luar kepala.

Syekh Ismail disamping kaya dengan ilmu beliau juga kaya akan saudara karena beliau sendiri memiliki 13 saudara, namun semua meninggal dimasa ayah beliau masih hidup kecuali beliau sendiri dan adiknya yaitu Syekh Muhammad bin Usman. Ayah beliau sangat optimis sekali bahwa kelak Ismail kecil akan menjadi orang besar sekaligus ulama’ kenamaan. Oleh karena itu beliau selalu dijaga dan dibawa kemanapun ayahnya pergi, dengan tujuan supaya tidak menghabiskan waktu dengan bermain. Acapkali ayah beliau meminta do’a kepada orang yang alim dan sholeh semata-mata untuk mendapatkan barokah dari orang tersebut.

Dari itulah sosok Ismail kecil berbeda dengan teman sebayanya. Pada tahun 1366 H ayah beliau wafat, ketika itu Ismail kecil masih berumur 14 tahun, namun dalam usia yang masih belia ini, Ismail kecil telah menghafal sekaligus memahami beberapa ilmu dan kitab, diantaranya adalah Ilmu Fiqh dan Nahwu serta kitab Safinah, bafadhol, Matan Jurmiyah, Aqidatul Awwam dan Dzurrotul-yatimah. Setelah ayah Ismail kecil wafat, beliau meneruskan studinya di madrasah hukumiyah al-Itbtidaiyyahdan dalam kurun 4 tahun ini, Ismail kecil terkenal dengan kepintaran dan kecerdasannya sehingga dia selalu menjadi bintang pelajar di madrasah itu.

Dengan prestasi inilah guru-gurunya merasa bangga dan memuji kepintaran sertakecerdasannya. Setelah menamatkan pendidikannya di madrasah tersebut, Ismail kecil melanjutkan belajarnya kepada ulama-ulama yang ada di kota Dhohi’ tersebut secara menyeluruh, beliau belajar kitab yang lebih luas referensinya serta berguru kepada syekh yang lebih alim baik yang berasal dari kota tersebut maupun kepada ulama' pendatang.

Walaupun beliau sendiri termasuk santri yang yunior tetapi beliau tidak pernah minder. Beliau berani bergabung dengan yang lebih senior walaupun acapkali beliau dpandang sebelah mata, sehingga pada akhirnya beliau menjadi orang yang lebih pintar dan paling paham diantara mereka. Apabila salah satu dari mereka tidak mengerti atau kurang paham, beliau selalu menjadi rujukan di dalam mudzakkaroh ataupun diskusi-diskusi.

Saking cinta dan semangatnya di dalam belajar, beliau banyak menghafalkan kitab-kitab yang menjadi muqorror dalam halaqoh ilmiyahserta sangat antusias dalam memperhatikan penjelasan-penjelasan gurunya, sehingga pada akhirnya beliau banyak hafal kitab-kitab dasar di dalam bidang Fiqh, Nahwu, Shorrof, Tauhid, Faroid dan lain sebagainya. Dalam kurun waktu 5 tahun atau sekitar 19 tahun dari umur beliau, beliau sudah bisa memberikan fatwa dan menjadi rujukan ulama’-ulama’ Yaman pada waktu itu. Dan sejak saat itulah beliau tidak pernah melalaikan waktu sedikitpun. Beliau banyak memfokuskan diri dalam belajar dan memahami semua ilmu yang beliau pelajari.

Diantara kebiasaan beliau yang sangat mengagumkan adalah beliau termasuk orang yang sangat teliti dan telaten dalam mempelajari kitab-kitab yang beliau pelajari dari gurunya serta memahami semua isinya sampai ke akar-akarnya. Beliau juga tidak pernah lepas dari wudlu’. Kegiatan beliau dalam berwudlu’ hanya satu kali di dalam satu hari karena ketika beliau ingin sholat dzuhur, wudlu’ beliau tidak batal sampai waktu sholat subuh tiba. Beliau juga pandai membagi waktu. Semuanya beliau gunakan untuk belajar dan memuthola’ah. Tidak ada watu yang terbuang sia-sia kecuali waktu untuk makan dan tidur. Itu pun beliau tidur selama sehari semalam 60 menit sebelum waktu dzuhur.

PERNIKAHAN BELIAU

Beliau menikah dengan gadis yang sholehah, ahli berpuasa yang tidak lain adalah sepupu beliau sendiri. Walaupun demikian, hal tersebut tidak mengurangi kemauan beliau untuk terus belajar. Karena yang beliau rasakan, manisnya ilmu lebih manis dari pada manisnya berkeluarga. Dan ternyata pernikahan beliau ini tidak berlangsung lama, hanya berkisar 12 tahun karena Istrinya wafat. Setelah 3 tahun pasca kematian istrinya, beliau menikah dengan seorang gadis yang juga sholehah, hafidzah dan berdarah biru. Alhamdulillah, ternyata dari pernikahan ini beliau dikaruniai 9 putra (6 putri dan 3 putra). Diawal tahun 1380 H beliau hijrah ke Makkah al-Mukarromah dengan niat menetap di sana sampai akhir hayat beliau. Dan di Makkah inilah beliau terkenal sehingga banyak ulama’ yang belajar kepada beliau. Seiring dengan perkembangan zaman, ulama’ yang berguru kepada beliau bertambah banyak, karena disamping mengajar beliau juga produktif dalam mengarang kitab. Lalu pada tahun 1382 H, beliau mengajar di madrasah Sholatiyah selama kurang lebih 23 tahun. Syekh Ahmad Barizi mengatakan, kalau beliau merasa sakit tidak ada obat yang dapat menyembuhkan beliau kecuali mengajar dan mengarang kitab. Dan ini telah terbukti berkali-kali.

GURU-GURU BELIAU

Tidak mudah menjadi orang alim, sukses dan terkenal. Semuanya membutuhkan kegigihan, semangat yang tinggi dan ketekunan dalam belajar. Itulah yang dilakukan oleh beliau didalam menuntut ilmu. Banyak sekali guru beliau yang tersambung sanadnya, diantaranya adalah Syekh Sayyid Umar Iwadh, syekh Sayyid abdul Qodir al-Husaimi, Syekh Hasan Bin Muhammad al-Masyyat, Syekh Sayyid abdurRahman Bin Muhammad al-Ahdal, syekh sayyid Husain Bin Muhammad Az-zawwaq, syekh sayyid Alawi al-Maliki, syekh Muhammad Amin Al-Quthbi dan Syekh Muhammad Yasin Bin Isa Al-Fadani.

MURID-MURID BELIAU

Semenjak beliau ke Makkah dan menjadi guru besar, santri beliau makin hari makin banyak terutama mereka yang berasal dari Malaysia, Yaman, Mesir, Arab Saudi dan Indonesia. Lebih-lebih yang berasal dari pulau Jawa diantaranya Syekh Ahmad Damanhuri Arman Banten, Syekh Abdul Hamid Bin Ahmad Pamekasan, Syekh Juwairi Sampang, Syekh Taifur Ali wafa’ Sumenep, Syekh abdus-Salam Bin Abdul Hamid Sidogiri, Syekh Ahmad romli Bin Abdul Mujib Gresik, Syekh Abdul Wahid Zuhdi Langitan, Syekh mahfudz ma’mun Jakarta, syekh Khon Tobroni Bangkalan, Syekh Ahmad Barizi Sampang. Syekh Ahmad Ghozali Sampang dan Syekh Ahmad Kurdi Sampang.

KARYA-KARYA BELIAU

Disamping mengajar beliau juga produktif dalam mengarang kitab, baik berupa nadzom ataupun natsar diantaranya al-Jawabul Wadhih an-Naatsir fil Ghozawaat, dhou’us Syama’ah fie Khusussiyyahtil jumu’ah, Irsyadul Mu’minin fie Fadhoilidz Dzikri, Fathul Malikil jalil ’aba’uuna haditsan qurrotul ’aini dan masih banyak lagi.

WAFATNYA BELIAU

Beliau wafat di makkah pada tahun 1414 H dengan membawa sejuta keberhasilan dalam membina para murid dan segudang karya monumental. Selamat jalan guru, selamat jalan ulama' pewaris nabi, sungguh jasamu tiada ternilai harganya.

Minggu, 12 Maret 2017

PEBEDAAN ORANG MATREALISTIS DAN REALISTIS

Kata matre emang identik banget sama cewek, tapi hari gini gak cuma cewe ajah yang matre tapi banyak juga kok cowo yang matre. Hati - hati ya jangan gampang menilai seseorang matre, karena bisa ajah di itu realistis bukan matre. Nih cara untuk membedakan mana orang yang matre dan realistis.

Matrelistis

Kata matre itu identik dengan hal negatif, kenapa gitu? karena seseorang yang matre adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Seseorang yang bersifat matre cenderung egois mementingkan dirinya sendiri karena gak mau susah. Terus kaya gimana ajah sih ciri-ciri orang matre itu : 

1. Selalu menilai seseorang dari materi alias uang nya. Mau orang itu jelek, tua asalkan tajir pasti gak masalah buat dia.

2. Gak mau hidup susah, si matre cenderung pilih-pilih banget saat bersosialisasi dalam menjalin hubungan sama temen dan asmaranya 

3.Rayuan Maut, si matre ini emang paling hebat dalam menarik perhatian lawan jenis seperti dalam hal rayuan gombal, hingga penampilan yang menarik. setelah targetnya kena si matre akan menguras habis isi dompet si korban.

4.Hangout yang berkelas, Si matre paling gak mau tuh yang namanya nongkrong di tempat makan pinggir jalan, dia cuma mau hangout ditempat-tempat yang gaul dan kekinian.

5. Gak setia, Si matre cenderung punya sedikit rasa setia entah itu ke pasangan atau teman. Karena dasarnya adalah uang, klo dalam menjalin hubungan udah kelihatan gak ada uang nya dia bakal ngilang gitu ajah tanpa jejak.

Realistis

Realistis ini kebalikan dari matre, walaupun masih banyak orang yang salah faham antara realistis dan matrealistis nah teoope mau kasih tau ciri-ciri seseorang yang realistis.

1. Berfikir real, orang yang realistis itu selalu berfikir dan bertindak sesuai kenyataan yang ada di saat sekarang dan untuk masa depannya.

2. Menyesuaikan, dimana dan sama siapa Si realistis ini berteman. Komitmen itu penting sesuai dengan porsinya dan cenderung gak neko- neko.

3. Visioner, Si realistis ini berfikir jauh kedepan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi untuk bersama, contohnya; seorang cewek yang realistis meminta calon suaminya untuk mempunyai kerjaan yang mapan supaya nanti biasa menafkahi keluarganya dengan baik dan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya-anaknya. hal seperti itu gak biasa dikatan matre karena itu untuk kepentingan bersama.

4. Orang yang realistis selalu dengan cara berbeda dan punya dasar atas alasannya sendiri dalam mengambil keputusan dihidupnya sesuai dengan realita yang ada dan cenderung memotivasi. Bukan hanya mengambil keuntungan dari orang lain untuk dirinya sendiri.

Sabtu, 11 Maret 2017

BAHAGIA ITU SEDERHANA

Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.

Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.

Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya.

Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari usa, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.

Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.

Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh Seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau se-sukses apapun hidupnya.

Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah sikap hati orang itu sendiri..
maukah ia mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.

Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah di-borong oleh mereka."

Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong, karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada."

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia.
Jadi.. kita tidak perlu membeli atau pergi mencari susah payah kebahagiaan itu.

Yang kita perlukan adalah HATI yang BERSIH dan IKHLAS serta PIKIRAN yang JERNIH, maka kita bisa merasakan BAHAGIA itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun."

KEBAHAGiAAN itu milik "Orang-orang yang pandai BERSYUKUR".

Jumat, 10 Maret 2017

BIOGRAFI HABIB RIZIEQ SYIHAB FPI

Biografi Habib Rizieq Syihab

Latar Belakang Keluarga
Habib Muhammad Rizieq Syihab bin Husein Shihab (Pimpinan Front PembelaIslam:FPI) lahir di Jakarta 24 Agustus 1965, ayahnya bernama Sayyid Husein Syihab (alm), dan ibunya bernama Syarifah Sidah Al-Attas. Rumahnya terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di ujung gang rumahnya terdapat sebuah took/warung usaha minyak wangi dan perlengkapan shalat kepunyaan Habib Rizieq. 


Ayahnya Sayyid Husein (alm) bersama kawan-kawannya pada tahun 1937 mendirikan PAI atau Pandu Arab Indonesia. Sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta, yang selanjutnya menjadi PII atau Pandu Islam Indonesia.  Di dalam diri Habib Rizieq Syihab mengalir darah Arab dan juga Betawi, status sosial beliau juga sebagai keturunan Habib dan mengaku sebagai keturunan ke-38 Nabi Muhammad SAW. Sebutan lain dari Habib adalah Sayyid. Sayyid (jamak dari Sadah) adalah kata yang berasal dari bahasa arab, yang artinya tuan. Sharif (jamak dari Sharaf) yang artinya dihormati adalah sinonim dari Sayyid. Sayyid adalah gelar dan tertuju kepada seseorang atau kelompok. Gelar ini identik untuk laki-laki, untuk perempuan adalah Sayyidah atau Syarifah. Sayyid tertuju kepada orang arab, khususnya yang mengklaim sebagai keturunan Nabi Muhammad melalui cuu Beliau, Husein (anak dari Fatimah Az-Zahrah dan Ali bin Thalib). 
Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun yang masih berasal dari keluarga dan kalangan Habib. Dari hasil pernikahannya, Beliau dikarunia lima orang anak : Rufaidah Shihab, Humairah Shihab, Zulfa Shihab, Najwa Shihab, dan Mumtaz Shihab. Kelima anaknya disekolahkan di Jami’at Khair, dan juga didatangkan guru privat (ilmu agama dan umum). 
Selain berjualan minyak wangi dan perlengkapan shalat, Habib Rizieq juga berdakwah dan mengajar di Jami’at Khair. Di rumahnya setiap malam Jum’at diadakan pengajian yang dimulai dari pukul 17.30 sampai 20.30, wirid yang dilafadzkan adalah Wirid al-Lathif  dan  Ratib Al-Haddad. Dua macam wirid ini populer di kalangan tarekat Haddadiyah , yang namanya diambil dari Sayyid atau Habib Abdullah al-Haddad, yang dinisbahkan kepada Imam Alawi bin Ubaidillah putra Imam Ahmad al-Muhajir yang dipandang sebagai founding father kaum Hadhrami, kelompok Sayyid yang berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Tarekat yang dianut oleh para Habaib adalah tarekat Alawiyyin/Alawiyyah, yang berasal dari kata Ba Lawi yaitu suatu marga yang berasal Sayyid Muhammad bin Alawi. Tarekat ini berbeda dengan tarekat lain pada umumnya, perbedaan itu dapat dilihat dari praktiknya yang tidak menekankan segi riyadhah (olah rohani) dan kezuhudan melainkan lebih menekankan kepada amal, akhlak, dan beberapa wirid serta dzikir ringan.   
Dari perspektif sejarah, kelompok Sayyid yang sekarang ada di Indonesia berasal dari Hadramaut. Hadramaut adalah salah satu provinsi di Yaman Selatan. Pada tahun 1885, orang Hadramaut yang berada di Indonesia berjumlah 20.000 orang, 10.888 berada di Jawa dan Madura, dan 9.613 berada di pulau lain. Tahun 1905, orang Hadramaut bertambah menjadi 30.000 orang. 19.148 berada di Jawa dan Madura, dan 10.440 berada di pulau lain. Menjelang tahun 1934, sekitar 20 sampai 30 persen orang Hadramaut menetap di Hindia Belanda (Indonesia), Afrika Utara, dan negara-negara laut merah. Orang Hadramaut umumnya tinggal di sekitar pantai, kota-kota besar seperti Batavia (Jakarta), Pekalongan, Semarang, dan Surabaya serta Palembang.

Riwayat Pendidikan
Pendidikannya sekolahnya dimulai di SDN 1 Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP Kristen Bethel Petamburan Jakarta, SMAN 4 Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang) sampai pada tahun 1982. Kemudian tahun 1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian Habib mendapat beasiswa dari OKI untuk melanjutkan studi S1 di King Saud University, jurusan Dirasah Islamiyah, Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib Rizieq berhasil menyelesaikan studinya dan sempat mengajar di sebuah SLA di Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1992. Beliau juga sempat melanjutkan studi program Master (S2) di Universitas Anta Bangsa, Malaysia namun hanya sampai 1 tahun dan Beliau kembali ke Indonesia untuk melanjutkan dakwahnya.
  
Karier Habib Rizieq Syihab
Selain mengisi pengajian-pengajian, Habib Rizieq juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Jami’at Khair sampai tahun 1996. Walaupun sudah tidak menjabat sebagai kepala sekolah, Beliau masih aktif mengajar di sekolah tersebut sebagai guru bidang fiqih atau ushul fiqh. Pengalaman organisasinya dimulai ketika Beliau menjadi anggota Jami’at Khair, ormas berbasis keturunan Arab dan Habib. Habib Rizieq juga pernah menjabat Dewan Syari’at BPRS At-Taqwa, Tangerang. Sebelum menjadi Ketua FPI, beliau pernah menjadi pimpinan atau pembina sejumlah majlis ta’lim se-Jabodetabek lalu dari mulai berdirinya FPI (tahun 1998) sampai 2002 menjabat sebagai Ketua Umum FPI, dan dari 2003 sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Majelis Tanfidzi FPI. 

Peran Habib Rizieq Dalam Tubuh FPI 
FPI merupakan sebuah organisasi yang memiliki struktur. Adanya struktur menunjukkan bahwa hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya merupakan suatu ikatan atas-bawah secara hierarkis. Relasi atas-bawah itu berlangsung dalam sistem komando, dengan posisi puncak ditempati oleh Habib Rizieq. Selain sebagai pusat komando, Habib Rizieq juga merupakan sebagai pusat wacana. Ide dan gagasan yang berkembang dalam tubuh FPI berasal dari Habib Rizieq. Bagi kalangan pengikut FPI, buku Dialog Amar Ma’ruf Nahi Munkar bisa dikatakan sebagai kitab suci bagi kalangan pengikut FPI. 
Posisi Habib Rizieq di posisi puncak komando dan wacana semakin kuat, hal ini dikarenakan adanya pencitraan positif terhadap dirinya dari para pengikut FPI tanpa disadari oleh diri Habib Rizieq sendiri. Pencitraan positif ini juga dikolerasikan dengan keimanan, pengetahuan, dan keberanian. Konsistensi (istiqamah) adalah refleksi keimanan; karya tulis, pendidikan tinggi, dan kedalaman ilmu adalah bukti keilmuan; tak gentar menghadapi tantangan dan resiko walau harus masuk penjara adalah bukti keberanian. Di mata pengikutnya, Habib Rizieq memiliki semua sifat dan citra positif ini. 
Dalam kehidupan sehari-hari Habib Rizieq hidup sangat sederhana. Hal ini dapat dilihat dari rumah Beliau yang kecil dan berada di gang kecil, itu pun masih mengontrak. Mobil yang Beliau gunakan pun masih kredit atau cicilan, padahal Beliau sangat mungkin untuk hidup secara kaya dan mewah dari jaringan social dan posisi yang Beliau pegang. Namun semua itu ditolak oleh Habib Rizieq untuk menikmati itu semua dan lebih memilih hidup apa adanya sambil terus berjuang. 
Pilihan hidup ini membuat dan mempertahankan kedekatan jarak sosial Habib Rizieq dengan para pengikutnya sehingga Beliau tetap berada dalam kelas sosial budaya dengan para pendukungnya. Dengan kata lain, pilihan Beliau untuk tetap hidup apa adanya menjaga Habib Rizieq berada dalam akar budaya dan sosial para pengikutnya.
Pencitraan positif ini telah menjadi bagian dari alat reproduksi pengaruhnya. Kenyataan lain yang membuat menguatnya citra positif Habib Rizieq di kalangan pengikutnya adalah adanya kedekatan Habib Rizieq dengan beberapa tokoh politik, pejabat, dan militer. Ada kebanggan di hati para pengikutnya ketika mereka tahu bahwa Habib Rizieq mempunyai relasi dengan Jendral Wiranto, Mayjen Jaja Suparman, Irjen Noegroho Djayusman, dan beberapa pejabat tinggi negara. Kebanggan ini telah memperkuat wibawa dan pengaruh Habib Rizieq. 
Relasi kuasa di FPI terpusat pada satu orang atau satu tokoh, yaitu Habib Rizieq. Jika seseorang membicarakan FPI berarti orang tersebut juga sedang membicarakan Habib Rizieq, jika seseorang membicarakan Habib Rizieq berarti orang tersebut juga sedang membicarakan FPI. FPI merupakan transformasi dari Habib Rizieq, bisa dikatakan bahwa Habib Rizieq adalah FPI.

PROFIL DAN BIODATA HABIB SYECH ABDUL QODIR ASSEGAF

Profil Dan Biodata Habib Syech Abdul Qodir Assegaf Lengkap

Di Indonesia siapa yang tidak kenal dengan Habib Syech Abdul Qodir Assegaf atau yang sering dijuluki dengan Habib Syech. Beliau merupakan salah satu penebar akhlaq Rasulullah dengan lantunan Sholawat. Selain itu, beliau juga penebar syiar Islam yang sangat dinantikan oleh ribuan jama’ahnya. Hal ini karena dakwah-dakwah beliau yang begitu menyentuh dan juga sangat mudah dicerna. Habib Syech juga menggubah perintah-perintah agama yang ada pada Qur’an dan Hadits dengan cara disyairkan dan dan digabung dengan berbagai alat rebana yang sangat nikmat untuk didengar kapanpun dan dimanapun.

Profil Dan Biodata Habib Syech Abdul Qodir Assegaf

Nah, khusus pada hari ini, kami akan menyampaikan beberapa hal terkait profil dan biodata Habib Syech untuk Anda semua. Semoga saja apa yang kami sampaikan terkait profil dan biodata Habib Syech ini bisa menambah informasi untuk Anda semua, dan khususon untuk Syechermania dimanapun berada. Tidak usah berpanjang lebar, silahkan disimak selengkapnya di bawah ini.

Masa Kecil Habib Syech Abdul Qodir Assegaf

Nama Asli beliau adalah Habib Syech Abdul Qodir Assegaf beliau lahir di Solo tanggal 21 September 1961. Beliau merupakan salah satu keturunan dari orang yang sangat alim dan sangat tawadhu’. Ayahnya yang bernama Al – Habib Abdul Qodir bin Abdurrahaman Assegaf merupakan salah satu imam besar yang sangat dihormati dan juga disegani di sekitar pasar kliwon Solo.

Profil dan biodata Habib Syech kecil mendapatkan bimbingan yang sangat luar biasa dalam keluarganya. Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar sampai dewasa beliau selalu mendapatkan banyak bimbingan dari sang ayahanda Al Habib Abdul Qodir, atas kerja keras ayahnya lah serta beberapa orang yang ada di sekitar beliau yang menempanya menjadi Habib Syech seperti yang kita lihat sekarang. 

Dalam beberapa dialog yang dilakukan dengan beberapa majalah islami tentang siapakah orang yang paling banyak menginspirasi Habib Syech, beliau selalu mengatakan bahwa ayah dan ibunda Habib Syechlah yang menjadikan beliau seperti sekarang. Habib Syech juga menceritakan bagaimana beliau ditempa dengan sangat keras oleh ayahnya dalam hal ilmu agama, hampir setiap selesai sholat maghrib sampai malam sehabis sholat isya’ ayahanda  beliau selalu mengajak Habib Syech untuk belajar ilmu agama dengan sistem halaqoh maupun mempelajari wirid-wirid yang sangat lama. Habib Syech juga mengungkapkan salah satu hal yang membuat beliau seperti sekarang ini adalah menjadikan ayahnya sebagai tokoh panutannya, kecintaan ayahnya terhadap masjid lah yang membuat profil dan biodata Habib Syech selalu terkagum-kagum. 

Menurut cerita profil dan biodata Habib Syech sendiri ayah beliau tak pernah meninggalkan masjid dalam kondisi apapun baik suka, duka, sehat maupun sakit, beliau tak pernah meninggalkan masjid. Bahkan ketika menjelang wafat pun beliau melihat sendiri ayah beliau meninggal saat sholat jum’at pada rakaat terakhir ayahnya meninggalkan Habib Syech untuk selama-lamanya.

Bimbingan Sang Paman Sangat Berperan Penting

Kisah hidup yang dialami oleh Habib Syech ini hampir mirip dengan yang dialami oleh Nabi Kita Muhammad SAW, yang ketika masih kecil sudah ditinggalkan orang-orang yang disayanginya. Setelah kakek dan ayah beliau yang meninggal kemudian Habib Syech di asuh dan di bawah bimbingan paman beliau yang bernama Habib Ahmad Bin Abdurrahman Assegaf. Di bawah bimbingan paman beliau juga ilmu agama dan juga berbagai macam ilmu lainnya diajarkan. profil dan biodata Habib Syech benar-benar ditempa dengan skala yang sangat tinggi. Hampir setiap hari beliau selalu diajarkan ilmu agama dalam jumlah yang sangat banyak sehingga terkadang Habib Syech pun merasa kewalahan dengan apa yang diajarkan paman beliau. Selain ilmu agama paman beliau juga mengajarkan disiplin yang sangat tinggi terhadap profil dan biodata Habib Syech, cemoohan dan juga makian juga sering dilontarkan oleh paman beliau. 

Suatu saat profil dan biodata Habib Syech sempat ingin untuk pergi dari pamannya, tetapi sampai di pertengahan jalan untuk pergi barulah Habib Syech mengurungkan niatnya. Ia menyadari bahwa apa yang diajarkan oleh paman beliau merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menempa mental dan juga keberanian serta kesabaran yang beliau miliki. Dengan tempaan yang seperti itulah menjadikan profil dan biodata Habib Syech menjadi orang yang terkenal hampir ke seluruh pelosok nusantara seperti sekarang ini. 

Terbentuknya Ahbabul Musthofa

Awal mula terbentuknya Ahbabul Musthofa atau para pecinta Rasululah ini ketika beliau Habib Syech mendapatkan arahan dan bimbingan dari Alm. Al Imam, Al Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsy seorang Imam Masjid Riyadh salah satu pemegang maqom Al habsyi berkat ketulusannya dalam membimbing yang menjadikan profil dan biodata Habib Syech masih setia dalam mengarungi cinta beliau kepada Rasululllah SAW. Keistiqomahan dalam berdakwah dan juga kedekatan dengan para jamaah yang tiada henti inilah yang konon menjadikan setiap dakwah beliau selalu di hadiri ratusan bahkan ribuan orang  yang larut dalam lantunan sholawat yang Habib Syech gemakan. 

Nilai-Nilai Yang Diajarkan Oleh Habib Syech Dalam Setiap Dakwahnya

Profil dan biodata Habib Syech yang merupakan salah satu pendakwah yang sangat terkenal memiliki beberapa kunci sukses dalam menyampaikan dakwah beliau diantaranya adalah komunikasi, komunikasi yang dilakukan oleh para jama’ahnya begitu menyentuh hati sanubari para jamaah yang hadir setiap beliau melakukan dakwah, tak terkesan menggurui dan selalu terlihat bersahaja ketika melakukan dakwah, menjadikan dakwah beliau sukses mencapai ratusan dan bahkan ribuan massa yang menghadiri majelis beliau. 

Selain dengan bahasa yang santun dan juga mudah dicerna oleh setiap jamaah yang hadir, lantunan sholawat yang beliau syairkan seolah-olah menjadikan setiap jama’ah yang hadir dalam setiap majelisnya benar-benar sangat rindu dengan baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang merupakan orang yang paling dikasihi dan disayangi oleh ALLAH SWT.  

Nilai positif lain yang layak untuk dijadikan teladan bagi pendakwah-pendakwah yang lain adalah nilai kebersamaan dan juga toleransi antar sesama umat beragama, dalam setiap dakwahnya beliau selalu menuturkan untuk tetap memperkuat tali silaturrahmi kepada siapa saja yang ada di dekat kita, baik muslim maupun non muslim, beliau selalu mengambil contoh dari sikap Rasulullah yang selalu mencintai siapa saja tanpa terkecuali. Dengan sikap inilah sebenarnya nilai iman dan Islam seseorang sebenarnya akan kelihatan besar dan berkelas bagi umat dari ajaran manapun. Satu hal yang selalu beliau lontarkan dalam dakwahnya jangan sampai sesama orang Islam saling mudah menuduh dan juga menyalahkan karena semuanya memiliki argumen masing-masing, sudah selayaknya orang Islam saling bergandengan erat dalam menjalankan misi keumatan yaitu sebagai rahmatan lil alamin. 

Beberapa hal tersebut diataslah yang menjadikan beliau selalu dinantikan dimana saja dan kapan saja beliau mengadakan dakwah, ratusan bahkan ribuan orang akan tumpah ruah untuk menelaah apa yang beliau dakwahkan dan menjadikannya sebagai tuntunan kehidupan. 

Meluaskan Misi Dakwah Habib Syech

Dengan semakin berkembangnya zaman Habib Syech pun juga tak mau ketinggalan dengan hal itu, melalui rekaman menjadikan MP3 dan juga format video Habib Syech sudah mampu mengubah sebanyak 500-an syair dari buku-buku sholawat yang menjadi lantunan lagu sholawat yang menyentuh hati, dan juga memudahkan para penggemarnya untuk selalu mendengarkannya dimanapun dan kapanpun mereka merasa rindu dengan sholawat.

Kamis, 09 Maret 2017

MENGEJAR KEDUDUKAN

Berbicara mengenai kedudukan dalam suatu organisasi baik itu publik ataupun private memang tidak ada habisnya. Pangkat atau jabatan dipandang sangat penting sehingga setiap orang merasa perlu untuk memiliki jabatan atau pangkat yang lebih tinggi yang otomatis membuat kedudukannya pun menjadi lebih baik. Dengan pangkat atau jabatan tinggi yang dirasa strategis akan lebih banyak hal yang bisa dilakukan, pengaruh yang diberikan pun tinggi, dan tentunya secara financial juga semakin membaik. Tak ayal, banyak orang yang mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaannya dengan harapan akan mendapatkan pangkat atau jabatan yang dianggap semakin baik.

Memang, dari pandangan di atas rasanya tidak ada yang salah, asalkan loyal terhadap pekerjaannya dan jika mendapatkan posisi yang strategis, itu merupakan efek samping dari hasil loyalitasnya terhadap pekerjaan. Lalu, pertanyaannya adalah bagaimana jika yang terjadi bahwa banyak orang yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan posisi yang strategis tersebut? Seperti loyalitas terhadap pimpinan misalnya, atau rela mengeluarkan seabrek duit, atau yang tak asing lagi dengan memanfaatkan fasilitas Nepoteisme.

NASAB TAK MENJAMIN NASIB

Nasab Tidak Menjamin Nasib

فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ

“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (QS. Al Mukminun: 101)

Di hari kiamat nanti, keturunan bukan merupakan faktor yang menentukan nasib seseorang. Bahwa anak dari orang shalih pasti akan selamat, dan anaknya penjahat pasti mendapat laknat. Di akhirat selamat atau tidak, yang paling berpengaruh adalah rahmat Allah, kemudian amal perbuatan manusia masing-masing. Meskipun anak dari seorang manusia yang mulia, tapi dirinya termasuk golongan yang layak mendapat siksa, keturunan ini tidak akan berguna. Atau sebaliknya, seburuk apapun  kedua orangtua, jika dirinya sendiri memang layak untuk selamat, buruknya nasab sedikitpun tidak akan membahayakannya.

Orang bilang iman itu tidak dapat diwarisi, demikian pula kehormatan diri apalah lagi keselamatan di akhirat nanti. Tak hanya di hari kiamat dan di hadapan Allah, bahkan di dunia dan di mata manusiapun semua itu berlaku. Keturunan orang terhormat tapi bejat, di mata manusia tetap akan dipandang rendah sebagai mansusia yang tak bermartabat. Kalaupun ada yang memaksakan diri menghormati, hal itu pasti dilakukan degnan menipu nurani. Sebaliknya, meskipun keturunan penjahat tapi dengan hidayah Allah menjadi mukmin yang shalih dan taat, orang pasti akan menaruh segala hormat.

Bahkan ini juga berlaku bagi keturunan Nabi sekalipun. Memang benar, ahlul bait memiliki keutamaan. Tapi keutamaan sebagai ahlul bait didapatkan bukan karena faktor kekerabatan dan keturunan, tapi karena iman dan ketaatan. Jika dua hal itu ada, maka status sebagai ahlul bait menjadikan kemuliaan itu semakin sempurna.

Hal ini disadari betul oleh salah seorang keturunan Nabi, Ali Zainal Abidin. Suatu ketika Thawus bin Kisan melihat Ali Zainal Abidin sedang meratap penuh gelisah dihadapan Ka’bah. Seakan-akan dia sedang berada di ambang kehancuran. Terdengar tangisnya yang tersedu-sedu, diiringi doa memohon perlindungan kepada Allah. Thawus berhenti. Setelah tangis mereda, Thawus mendekat dan berkata, “Wahai cucu Rasulullah, aku melihat anda meratap sedih, padahal anda memiliki tiga keutamaan yang dapat membuat anda merasa aman.”

Ali bertanya, “Apa tiga keutamaan itu?”

Thawus menjawab, “Pertama anda cucu Rasulullah. Kedua, anda bisa mendapatkan syafaat dari kakek anda. Ketiga, anda akan mendapat rahmat Allah.

Ali zainal Abidin mejawab, “Wahai Thawus! Sekalipun aku keturunan Rasulullah, namun keturunan itu tidak menjadikan diriku aman dari rasa takut akan siksa Allah. Itu setelah aku membaca firman-Nya,

“Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.” (QS. Al Mukminun: 101)

Adapun tentang syafaat kakekku kepadaku, sesungguhnya Allah telah menegaskan dalam firman-Nya;

وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ

“…dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” (QS. Al Anbiya’: 28)

Dan mengenai rahmat Allah itu, Allah akan memberikan kepada orang yang selalu berbuat kebaikan sebagaimana firman-Nya yang artinya;

“…Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al A’raf: 56)

Meski sebagian keturunan Rasululah, beliau tidak berani berangkuh diri untuk merasa aman dan pasti selamat. Walaupun melihat keimanan dan ketakwaan yang beliau miliki, dengan ijin Allah, tiga hal itu sepertinya memang layak beliau dapatkan. Namun begitu, beliau menegaskan bahwa keturunan itu tidak akan banyak membantu jika tidak didahului dengan keimanan, lalu disertai ketakwaan dan amal shalih.

Rasulullah sendiri pernah mewanti-wanti anaknya juga kerabatnya. Dari Abu Hurairah beliau berkata,

قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ [وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ] قَالَ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ

أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللهِ شَيْئًا

Tatkala allah menurunkan ayat “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabat yang terdekat!”, (QS. Asy Syuara’: 214) Rasulullah pun berdiri dan berseru, “Wahai kaum Quraisy –atau perkataan yang mirip ini-, selamatkanlah jiwa kalian! Sesungguhnya aku tidak bisa menolong kalian dari ancaman Allah. Wahai bani Abdu Manaf, aku sama sekali tidak bisa menolong kalian dari ancaman Allah. Wahai Abbas bin Abdul Muthallib, aku tidak bisa menolongmu dari ancaman Allah. Wahai Shofiyah bibinya Rasulullah, aku sama sekali tidak bisa menolongmu dari ancaman Allah. Wahai Fatimah putri Muhammad, mintalah kepadaku apa yang engkau kehendaki dari hartaku, aku sama sekali tidak bisa menolongmu dari ancaman Allah.” (HR. Al-Bukhari no. 4771).

Ulama menjelaskan, hadits ini menegaskan bahwa para kerabat dari orang-orang shalih jangan terlena dengan kedekatan  hubungan mereka denganya. Sebab orang shalih itu menjadi mulia karena keshalihannya sendiri, bukan karena tali kekerabatannya. (Kasyful Musykil ‘an Hadits Shahihain 1/897). Hadits ini juga tidak menafikan adanya syafaat dari Nabi. Nabi akan tetap diberi wewenang memberi syafaat kepada umatnya. Namun begitu, pada hakikatnya syafaat itu juga dari Allah, orang yang berhak mendapat syafaat juga orang yan diijinkan oleh Allah untuk mendapatknya dengan syarat dia adalah ahli tauhid atau mukmin.

Jadi sekali lagi, nasib masing-masing orang tergantung pada rahmat Allah dan kualitas diri. Jangan merasa bangga meski menjadi keturunan orang mulia, jika ternyata iman di dada belum seberapa. Tetap berusaha berlaku lurus dan memohon hidayah-Nya, niscaya keturunan itu akan membuat diri semakin mulia. Tak perlu pula merasa risau meski menjadi keturunan pendurhaka, jika iman dan takwa bisa tumbuh dan bertambah hingga menemui Yang Maha kuasa, Insyallah Jannahlah tempat kembalinya. Wallahu a’lam.

ASAL USUL GELAR/SEBUTAN KYAI

Asal usul Gelar Kyai dalam Masyarakat Jawa. Dalam tradisi jawa, sebutan kiai merupakan julukan untuk sesuatu yang dituakan atau yang dihormati baik berupa barang maupun orang. Beberapa ahli sepakat bahwa kata "kiai" dalam bahasa jawa berasal dari kata ikiae (iki ae= ini saja) yang dalam perkembangannya berubah menjadi kyai.

Asal Usul Gelar Kyai

Menurut KH. Abdullah Faqih, dalam Menolak Istilah Kiai Khas dan Kiai Kampung mengungkapkan bahwa kata kiai merupakan sinonim dari kata syech dalam bahasa arab.
Secara pengertian bahasa, menurut beliau kyai adalah man balagha sinnal arbain, yaitu orang-orang yang sudah tua umurnya atau orang-orang yang mempunyai kelebihan, misalnya : kelebihan dalam hal berceramah atau kelebihan mengobati orang sakit (nyuwuk) tapi tidak pandai dalam masalah agama.

Secara pengertian istilah arti kata syech seperti disebutkan dalam kitab al-Bajuri adalah man balagha rutbatal fadli, yaitu orang-orang yang telah sampai pada derajat keutamaan karena selain pandai (alim) dalam masalah agama (sekalipun tidak allamah atau sangat alim), mereka mengamalkan ilmu itu untuk dirinya sendiri dan mengajarkan kepada murid-muridnya. . Penyebutan kiai itu berasal dari inisiatif masyarakat, bukan dari dirinya sendiri atau dari media massa.

Rabu, 08 Maret 2017

KETURUNAN ROISUDDIN (BUJUK SOMOR)

Keturunan dari putra pertama BUJUK SOMOR yaitu Kyai ABD RASYID:
1- Kyai Imron
2- Kyai Yusuf
3- Kyai Bakri
4- Kyai Fakhrurrozi
5- Kyai Asy'ari
6- Nyai Zuhriyah
7- Nyai Romlah
8- Kyai Syamsuddin.

(1) Kyai Imron/Nyai Hannah:
1- Maryam
2- Sibawaih
3- Hanafi
4- Hawwa'
5- Jaljalud
6- Rif'ah.

Kyai Imron/Nyai Sulaimah:
1- Zainul
2- Mawaddah
3- Wadudah
4- Zainuddin.

(2) Kyai Yusuf/Nyai Nafi'a:
1- Zumar
2- Ummiyah
3- Syahiroh
4- Juwaini
5- Rumma
6- Maisari
7- Juwairiyah
8- Wajiuddin.

Kyai Yusuf/Nyai Asiya:
1- Juhari.

(3) Kyai Bakri/Nyai Maimunah:
1- Abdul jalil
2- Hasanuddin
3- Siti shofiyah
4- Ali sibro
5- Roisuddin.

Kyai Bakri/Nyai Sabiyah:
1- Atiyah
2- Nasir
3- Rumsiyah
4- Mujab
5- Birrul Walid.

(4) Kyai Asy'ari/Nyai Taubah
1- Ja'far shodiq
2- Thohiruddin
3- Abdurrosyid
4- Halimah
5- Maimanah.

Kyai Asy'ari/Nyai Markuya:
1- Hurroti
2- Hananah

(5) Kyai Fathurrozi/Nyai Sholehati
1- Idhom
2- Nurul badi'ah.
3- Lu'lu'ah

(6) Nyai Zuhriyah/Kyai Mukhtarom
1- Mahraji
2- Taulih
3- Busi'ah
4- Ami
5- Ruqoyyah
6- Niyeh
7- Zainab
8- Hakimah.

(7) Nyai Romlah/Marluwi:
1- Azzeh
2- Sholeh
3- Amina
4- Maysah
5- Saideh
6- Abd adhim
7- Fufah
8- Zahroh
9- Wahid
10 Muktadir.

(8) Kyai Syamsuddin/Nyai Hasanah:
1- Zemah
2- Lutfi
3- Atun
4- Imam
5- Ainul
6- Ida
7- Nujum.
_____________________________________________

Keturunan dari putra kedua BUJUK SOMOR yaitu Mbah MUNGGU:
1- Fatiyah
2- Rasyad
3- Marlawi
4- Hali
5- Faridah.
_____________________________________________

Keturunan dari putra ketiga BUJUK SOMOR yaitu Mbah BUSIYA:
1- Muthar
2- Moh syakur
3- Ummi.

(1) Kyai Muthar/Turiyah.
1- Hasan
2- Safrawi
3- Ahmad Munawwir
4- Kholis
5- Zainuddin
6- Fatimah
_____________________________________________

Keturunan dari putra keempat BUJUK SOMOR
yaitu ABDULLAH:
1. Hayati
2. Samudin
3. Halimah
4. Samuji
5. Fatiya
6. Fatirah

KENAPA BAYI MENANGIS SAAT LAHIR?

Mengapa Bayi Menangis Saat Lahir? Ini Jawaban Rasulullah

SEGALA puji hanya kepada Allah. Mulai dari dokter hingga masyarakat biasa berbicara panjang lebar tentang penyebab bayi menangis, ketika ia dilahirkan.

Dan dunia kedokteran tidak mampu menyampaikan secara medis tentang mengapa ia menangis. Tidak lain yang disampaikan melainkan sugesti, analisis, dan opini belaka. Begitu juga kalangan masyarakat biasa.

Mengapa bayi menangis saat lahir? Ini jawaban Rasulullah saw; Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seorang pun bayi yang dilahirkan, melainkan setan pasti akan menusuk lambungnya hingga dia menangis keras, kecuali Isa bin Maryam dan ibunya.” Lalu Abu Hurairah berkata, jika kalian mau bacalah ayat: ‘Dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk. (HR Muslim, No. 6133).

Ada beberapa hadits Muslim yang meriwayatkan perkara ini. Begitu juga Imam Bukhari yang meriwayatkan dari sanad Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda: “Setiap anak Adam ditusuk setan pada lambungnya dengan jari, ketika dia lahir, kecuali Isa bin Maryam. Setan berusaha menusuknya, namun yang dia tusuk adalah plasenta (ari-ari)nya.” (HR Bukhari, No. 3286).

Bagaimanakah dengan bayi yang ketika lahir tidak menangis? Sesungguhnya ia pasti akan menangis, dan mungkin dalam beberapa detik kemudian, atau beberapa menit kemudian, tapi ia pasti menangis.

Ilmu kedokteran bekerja pada alam nyata. Dan hanya memberikan analisis tentang penyebab bayi menangis. Bukan fakta yang sebenarnya. Karena fakta sebenarnya tentang penyebab bayi menangis ketika dilahirkan adalah perkara ghaib.

Setidaknya orang-orang akan mengatakan, penyebab bayi menangis saat dilahirkan; ‘menandakan bayi sehat, atau cara komunikasi bayi,’ padahal ada bayi yang tidak sehat ketika lahir juga ia menangis. Juga ada yang mengatakan ini karena awal mula pernafasannya.

Pendapat lain mengatakan, ia membutuhkan pakainan, makanan, dan lain sebagainya. Semua pendapat ini hanya sugesti. Dan tidak ada pendapat yang benar kecuali sabda Rasulullah. Karena Rasulullah saw mengetahui sebagian yang ghaib yang tidak dapat diketahui oleh manusia. Sedangkan ilmu kedokteran bekerja di alam nyata.

Mengapa yang ditusuk adalah lambung? Sungguh ada hikmah yang mendalam terkait pertanyaan ini. Ketahuilah, kebanyakan manusia jatuh ke dalam juram kebinasaan karena lambung. Lambung adalah simbol hawa nafsu.

Berlimpah harta kekayaan anda, tapi apa yang dimakan hanyalah sebanyak ukuran lambung. Kecil tapi tuntutannya membuat manusia banyak yang binasa. Maka ingatlah doa yang dianjurkan sahabat Rasulullah saw yakni Abu Hurairah sebagaiman telah disampaikan sebelumnya. Wallahua’lam.

SEJARAH SUNAN AMPEL


Sejarah Singkat Sunan Ampel

Mengenal Sejarah Singkat Sunan Ampel - Sejarah Indonesia kali ini akan membahas mengenai sejarah singkat dari Sunan Ampel khususnya yang berkaitan dengan peran Sunan Ampel pada penyebaran Islam di di Jawa. Dewan Wali Sanga berikutnya adalah Sunan Ampel. Lahir pada tahun 1401 M, nama kecilnya adalah Raden Rahmat, beliau adalah putera dari Syekh Maulana Malik Ibrahim bapak para wali tanah Jawa dari ibu seorang puteri Raja Campa (Kamboja). Raden Rahmat melanjutkan perjuangan bapaknya dalam menegakan Islam di Tanah Jawa.

Raden Rahmat seusia muda sebelum 20 tahun tinggal dengan Ibunya di Campa (Kamboja). Kedatangan Raden Rahmat ke Jawa, sebelumnya singgah dulu di Palembang selama 2 bulan saat Raden Rahmat berusia 20 tahun dan berhasil mengislamkan Arya Damar Raja di Palembang. Kemudian melanjutkan pelayaran ke Majapahit dengan singgah di Gresik sekitar tahun 1421/1422 M (jadi setelah Bapaknya Maulana Malik Ibrahim wafat) mengunjungi Syekh Jumadil Kubra.

Raden Rahmat menetap di Ampel Denta (Surabaya), menurut penuturan Babad Gresik, Raden Rahmat berhasil menjadikan daerah Ampel Denta yang semula berair dan berlumpur menjadi daerah yang makmur. Di sini beliau mendirikan pesantren, sehingga Ampel menjadi pusat dakwah Islam, sehingga Raden Rahmat digelari Sunan Ampel.

Intensitas perjuangan penegakan Islam di tanah Jawa lebih akseleratif dan terorganisir dimulai sejak kepemimpinan Sunan Ampel yaitu dengan merintis tanah Ampel Denta sebagai basis dakwah sekitar tahun 1422 M, sampai kejatuhan Kerajaan Majapahit tahun 1478 M atau sekitar 56 tahun. 

Kita kadang membayangkan Sunan Ampel atau para Walisanga lainnya adalah orang yang sudah tua renta yang memiliki kesaktian yang madraguna, tetapi kalau kita telusuri secara waktu meskipun banyak perdebatan dan ketidakpastian penulisan sejarah berkenaan dengan waktu dan usia, tapi bisa dipastikan bahwa Sunan Ampel berkiprah bagi perjuangan penegakan Islam adalah seorang tokoh muda yang berprestasi. Hitungannya pendirian pesantren Ampel Denta yang didirikan setelah menikah dengan putri Tumenggung Wilwatikta pada usia sekitar 25 Tahun, ini berarti Sunan Ampel adalah da'i muda belia yang menjadi pelopor dakwah tanah Jawa.

Pesantren Ampel Denta oleh Sunan Ampel dan didaerah Giri oleh Sunan Giri adalah dua institusi pendidikan tempat pengkaderan pejuang-pejuang Islam paling penting di masa itu. Pesantren Ampel Denta Surabaya melahirkan kader Sunan Ampel diantaranya : Raden Patah (Raja Demak), Sunan Kalijaga (Menantu), Raden Paku (Sunan Giri), Raden Makdum (Sunan Bonang), Syarifudin (Sunan Drajat) dan Maulana Ishaq (Blambangan), Dari Giri Akselerasi dakwah Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara diantaranya Sulawesi, Maluku, Ternate, Tidore.

Melalui pesantren yang terus di bina sungguh-sungguh, Sunan Ampel berhasil menelurkan orang-orang yang ahli agama dan menguasai ajaran Islam serta mempunyai dedikasi yang tinggi dalam mengamalkan dan memperjuangkan Islam.

Ada aspek strategis Ampel sebagai pusat dakwah Islam yang dikomandani oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel), sebab Ampel (Surabaya saat itu) merupakan pintu gerbang utama kerajaan Majapahit. Dengan adanya pusat dakwah di Ampel sebagai pintu gerbang Majapahit, maka pengaruh dakwah Islam yang sebelumnya berasal dari Gresik (yang dirintis oleh Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim bapak-nya Sunan Ampel) menjadi lebih gencar dan menusuk jantung Ibukota Majapahit.

Perkembangan Ampel Denta sebagai suatu komunitas di Surabaya yang dihuni oleh Umat Islam pada giliranya menjadi sentra pengkaderan Islam yang paling berpengaruh di Jawa pada pertengahan abad ke-15. 

Sunan Ampel telah menjadikan pusat Majapahit sebagai sasaran dakwah utama (wilayah basis target dakwah). Langkah yang ditempuhnya adalah dengan membagi wilayah inti Majapahit sesuai hirarki pembagian wilayah negara bagian saat itu kedalam beberapa wilayah yang masing-masing wilayah di koordinir oleh para kader Ampel Denta dan sahabat Sunan Ampel, diantaranya:

Raden Ali Murtadho saudara tua Sunan Ampel, diberi gelar Raden Santri ditetapkan menjalankan tugas untuk memperkuat basis pertahanan Islam di daerah Gresik.Raden Burereh (Abu Hurairah) ditempatkan di Majagung dengan gelar Pangeran Majagung.Maulana Ishak ditempatkan di Blambangan dengan gelar Syekh Maulana Ishak.Maulana Abdullah dikirim ke daerah Pajang dengan gelar Syekh Suta Maharaja.Usman Haji ditentukan memasuki kerajaraan Matahun dan bertempat di Ngudung dengan gelar Pangeran Ngudung.Kafilah Husen ditempatkan di Madura dan bergelar Kafilah Husen.Kiyai Bah Tong (Kakek Raden Fatah) ditempatkan di wilayah Lasem dengan gelar Syekh Bentong.Raden Rahmat atau Sunan Ampel sendiri mengembangkan dakwahnya di wilayah penting ibukota kerajaan di Trowulan, serta pelabuhan-pelabuhan penting Majapahit yaitu Surabaya, Canggu dan Jedong.

Program selanjutnya adalah pengiriman kader-kader dakwah ke berbagai negara bawahan Majapahit untuk gelombang ke dua dengan wilayah target dakwah sudah lebih ke arah pedalaman Jawa. Kader-kader Ampel Denta Angkatan kedua yang mayoritas dari kalangan muda, kader dakwah tersebut diantaranya :

Raden Hamzah (Putra Sunan Ampel yang menurut cerita tradisi Syekh Kambilah) ditempatkan di Tumapel dengan gelar Pangeran Tumapel.Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) di tempatkan di Daha dengan gelar Pangeran Anyakrawati.Raden Mahmud (dalam cerita Babad disebut Syekh Mahmud) ditempatkan di sepanjang Kahuripan dengan gelar Pangeran Kahuripan.Syekh Maulana Ishak ditempatkan di Pasuruan dan mengawini Rarasatari, putri Bupati Pasuruan yang tak lama kemudian pindah ke Pandan Arang.Raden Husin (Anak Arya Damar) ditempatkan di Ibukota Majapahit.Usman Haji ditempatkan di Ngudung-Matahun dengan gelar Pangeran Ngudung.Syekh Suta Maharaja tetap ditempatkan di Pajang.Raden Hasan (Raden Fatah) ditempatkan di Glagah Wangi Bintara, yang termasuk wilayah Lasem, untuk menggantikan kakeknya Syekh Bentong dan mendapat gelar Pangeran Bintara. Raden Hasan juga melakukan koordinasi dan memperkuat dakwah Islam di kawasan Surabaya, Canggu dan Jedong.

Berbagai halangan, rintangan dan pengalaman pahit terjadi dalam upaya dakwah di negara-negara bagian Majapahit, tetapi Sunan Ampel mampu mengkoordinasikan dengan baik dalam wadah Dewan Walisanga (Dewan Dakwah Sembilan Penjuru[1]) dan melakukan pendekatan-pendekatan dakwah yang dinamis dan fleksible.


Sunan Ampel meninggal pada tahun 1478 M dengan memberikan karya besar yaitu :

Lahirnya basis-basis personal yang tauhidi dan bermental jihadi menjadi roh bagi perjuangan penegakan Islam menyongsong futuh Islam di Tanah Jawa.Ampel Denta (Surabaya) menjadi pusat dakwah Islam di Tanah Jawa yang selanjutnya terjadi penyebaran hampir di seluruh wilayah negara bagian Majapahit.Para Kader Dakwah Ampel Denta menjadi pelopor perjuangan futuh Islam di Tanah Jawa dengan menjadi koordinator-koordinator dakwah di sembilan wilayah inti kekuasaan Majapahit yaitu Trowulan (Ibu Kota Majapahit), Kahuripan, Daha, Wengker, Matahun, Pajang, Pamanahan, Wirabumi, dan Lasem. Lasem tepatnya wilayah Bintara yang dikoordinir oleh Raden Fatah alias Pangeran Bintara selanjutnya menjadi pusat penyerangan Negara Islam Demak terhadap Majapahit.Sunan Ampel meninggal dunia 1478 M (tahun yang sama runtuhnya Majapahit) setelah menghantarkan berdirinya Negara Islam Demak dengan meruntuhkan kerajaan Majapahit.

SILSILAH BUJUK BATU AMPAR

Sejarah Buju’ Batu Ampar Pamekasan

Di suatu desa di wilayah Bangkalan, tersebutlah seorang ulama bernama Sayyid Husein. Beliau mempunyai banyak pengikut karena ketinggian ilmunya. Selain akhlaknya yang berbudi luhur, beliau juga memiliki banyak karomah, karena kedekatannya dengan Sang Khaliq.

Beliau sangat dihormati pengikutnya, dan bahkan penduduk di sekitar Bangkalan. Namun bukan berarti beliau terlepas dari orang yang membencinya, lantaran iri hati akan kedudukan beliau di mata masyarakat saat itu. Hingga suatu hari salah seseorang dari mereka yang iri itu berniat mencelakai dan menghancurkan kedudukan Sayyid Husein. Orang tersebut merekayasa berita, bahwa Sayyid Husein bersama pengikutnya telah merencanakan pemberontakan dan ingin menggulingkan kekuasaan Raja Bangkalan.

Tentu, berita palsu ini akhirnya sampai ketelinga sang Raja. Mendengar berita itu Raja gelisah dan hawatir, dan tanpa pikir panjang lagi Raja mengutus panglima perang bersama sejumlah pasukannya menuju kediaman Sayyid Husein. Sayyid Husein yang saat itu sedang beristirahat langsung dikepung dan dibunuh secara kejam oleh tentara kerajaan, tanpa pikir panjang dan tanpa disertai bukti yang kuat. Sayyid yang tidak bersalah itupun wafat seketika, dan konon jenazahnya dimakamkan di perkampungan tersebut.

Selang beberapa hari dari wafatnya Sayyid Husein, Raja mendapat informasi yang sebenarnya, bahwa Sayyid Husein tidak melalukan sebagai berita yang tersebar di kerajaan. Ia menyesali keputusannya yang sama sekali tidak berdasar pada bukti-bukti kuat. Dia tidak tahu harus berbuat apa untuk menebus kesalahan tersebut, hingga Raja berinisiatif memberi gelar kepada Sayyid Husein dengan sebutan Bujuk Banyu Sangkah (Buyut Banyu Sangkah).

Sayyid Husein wafat dengan meninggalkan dua orang putra. Yang pertama bernama Abdul Manan dan yang kedua bernama Abdul Rohim. Sejak kejadian yang menimpa Sayyid Husein, Abdul Rohim lari ke Desa Bire (masih dalam kawasan Kabupaten Bangkalan), dan menetap disana sampai akhir hayat beliau. Dan akhirnya beliau terkenal sebagai Bujuk Bire (Buyut Bire).

Sementara Abdul Manan, pergi mengasingkan diri, menjauh dari kekuasaan Raja Bangkalan. Hari demi hari dilaluinya dengan sengsara dan penuh penderitaan, hingga akhirnya sampai di sebuah hutan lebat di tengah perbukitan wilayah Batu Ampar (Kabupaten Pamekasan). Di hutan inilah beliau bertapa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pertapaan ini beliau lakukan di bawah pohon kosambih (kesambi) selama 41 tahun, sebelum akhirnya ditemukan seorang anak seorang perempuan yang sedang mencari kayu dihutan. Karena itulah beliau dijuluki Bujuk Kosambih.

Singkat cerita Abdul Manan dibawa ke rumahnya, dan menikah dengan putri sulung yang menderita penyakit kulit. Aneh, pada hari ke-41 pernikahan mereka, si sulung sembuh dari penyakitnya. Bahkan kulitnya bertambah putih bersih dan cantik jelita, hingga kecantikannya tersiar kemana-mana.

Dari pernikahan ini, beliau dikarunia dua orang putra; pertama bernama Taqihul Muqadam, dan yang kedua adalah Basyaniah. Setelah bertahun-tahun berdakwah, beliau wafat dan dimakamkan di Batu Ampar dan terkenal dengan julukan Bujuk Kosambi.

Silsilah Auliya’ Batu Ampar

Basyaniyah (kemudian disebut: Bujuk Tompeng) putra kedua Abdul Manan, mempunyai kesamaan sikap dengan ayahandanya. Beliau senang bertapa dan menjauhkan diri dari pergaulan masyarakat. Dalam bertapa, Basyaniyah memilih tempat disebuah bukit yang terkenal dengan nama Gunung Tompeng. Bukit ini terletak kurang lebih 500 meter arah barat daya Batu Ampar. Bujuk Tompeng wafat meninggalkan seorang putra yang bernama Su’adi, dan dimakamkan di dekat makam ayahadanya.

Su’adi yang terkenal dengan sebutan Syekh Abu Syamsudin dan mendapat julukan Bujuk Latthong putra tunggal Bujuk Tompeng, tidak berbeda dengan perjalanan hidup ayah dan kakeknya. Dia senang bertapa, menyendiri dan berpindah-pindah tempat. Salah satu tempat pertapaan beliau adalah disebuah hutan di dekat kampung Aeng Nyono’, yaitu sebuah bukit yang terletak di kampung Aeng Nyono’ yang menjadi tempat pertapaan Syekh Syamsudin, hingga saat ini dapat dilihat kejadian alam yang aneh berupa sumber air yang mengalir ke atas bukit pertapaan. Konon Syekh Syamsudin pernah menancapkan tongkatnya ke tanah sampai akhirnya keluar air deras dan mengalir ke atas bukit, kemudian dipergunakan untuk berwudlu’. Atas kejadian inilah kampung tersebut diberi nama Aeng Nyono’. Aeng Nyono’ dalam bahasa Madura berarti air yang mengalir ke atas.

Asal usul Buju’ Latthong yang disandangkan kepada beliau, ialah karena karomah beliau berupa keluarnya sinar (cahaya) dari dada beliau. Apabila sinar itu dilihat oleh orang yang berdosa dan belum bertaubat, maka orang tersebut akan pingsan atau tewas. Untuk menutupi karomah itu, beliau menutupi dadanya dengan latthong (calatthong (kotoran sapi)

Ada kisah lain yang menyebutkan bahwa seorang yang berjuluk Bujuk Sarabe yang suka berbuat jahat berniat menghabisi beliau. Ketika akan membunuh Syekh Abu Syamsudin, saat Bujuk Sarabe dan anak buahnya mencabut senjata, mendadak senjata itu lenyap dan tinggal kerangkanya saja. Setelah mengaku kalah dan memohon agar senjatanya dikembalikan, Syekh Syamsudin menunjukkan letak senjata tersebut yang berada dalam LatthongBujuk Latthong wafat dengan meninggalkan tiga orang putra, yaitu Syekh Husein, Syekh Lukman dan Syekh Syamsudin.

Dimakamkan di Batu Ampar.

Syeikh Husein sebagaimana para pendahulu lainnya, senang menjalani laku tirakat. Beliau ini terkenal akan kecerdasan pikirannya, serta hafal dan fasih Kitab Ihya Ulumuddin Imam Gazali. Masa pertapaan Syeikh Husein tidak selama sebagaimana para pendahulunya. Akibat perkembangan zaman, tempat tinggal beliau dan daerah sekitar telah menjadi ramai oleh para pendatang. Beliau pun banyak bergaul dan mendidik masyarakat tentang ilmu agama. Syeikh Husein adalah keturunan terakhir Sayyid Husein yang mempunyai kegemaran bertapa dan menjalankan laku tirakat. Keturunan sesudahnya cenderung untuk merantau dan mencari guru untuk menuntut ilmu.