Sabtu, 29 April 2017

DIBALIK KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Ketika kita tetap tersenyum, meskipun merasa sakit.
Ketika kita tetap memberi, meskipun tak pernah dibalas
Ketika kita tetap ceria, meskipun terluka
Ketika kita tetap diam, meskipun perih
Dan ketika kita bahagia, meskipun kehilangan
Di situlah ketulusan hati sedang diuji
Kesedihan mengajarkan tentang indahnya kebahagiaan

Seperti juga sakit, mengajarkan tentang nikmatnya sehat
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan.
Padahal Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan ada kemudahan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.

AKU BENCI AIR MATA

Linangan air mata itu seakan meluluhlantakkan jiwaku
Aliran air mata itu seakan menghanyutkanku ke samudera derita
Deraian air mata itu seakan menghujam tepat di jantungku
Tetesan air mata itu seakan mengantarku ke jurang penyesalan
Ya, aku sangat menyesal dengan perjalanan nasibku, karena sejatinya mengeringkan air mata itu adalah tujuan utamaku

Dan aku juga menyesal dengan ketidak berdayaanmu yang selalu di dikte, di usik untuk menuruti, mengikuti kemauan sang penggila dunia dan kederajadan

Allah ya Robb.. Rasanya tak kuasa menahan segala yang ada pada hati ini, antara sesal, kecewa, luka dan rasa sayang. Semua berkecamuk mendidihkan logika sehatku dan aku hanya bisa bersembunyi lewat senyum palsuku.

Dan kau.....
Walaupun aku tak bisa menjagamu setiap saat, tak bisa mendampingimu setiap waktu, tak bisa selalu menghiburmu setiap putaran jam.
Biarlah aku menjaga dan mendukungmu dalam setiap langkahmu sampai dimana dan sejauh mana kamu melangkah menapaki hidup ini sampai nanti akhirnya ada seseorang yang setia menjaga dan melindungimu dengan setulus hati.

Jumat, 28 April 2017

MATI RASA

Aku seakan merasa semacam mati rasa, semacam kehilangan selera untuk mencintai, semacam tidak butuh lagi pada cinta dan tidak bisa jatuh cinta lagi. Karena pernah disakiti hingga berada dititik terpuruk paling dalam.

Bukannya tidak bisa move on, hanya saja tidak mudah menyukai lawan jenis. Ketika mulai menyukai tiba-tiba ingat pada masa-masa patah hati yang membuat dunia seakan-akan runtuh waktu itu.
Saat itu aku mungkin ada pada titik kelelahanku dimana aku pernah memperjuangkan tapi tetap kehilangan.

Selasa, 25 April 2017

JANGAN BERLARUT DENGAN “RASA BERSALAH”, BANGKIT DAN “BALASLAH” DENGAN KEBAIKAN

Mungkin anda pernah bersalah dan lalai atas suatu kejadian besar, sehingga menyesali diri dan mengurung diri, membatasi diri dan banyak membuang waktu dengan penyesalan?”

Islam mengajarkan agar segera bangkit, jangan hanya menyalahkan lilin yang sudah terlanjur padam atau hanya mencela kegelapan saja, akan tetapi berusahalah untuk memperbaikinya. Ketika melakukan kesalahan maka segera perbaiki dan iringi atau “dibalas” dengan melakukan kebaikan.

Misalnya ketika melakukan kemaksiatan tertentu, kita akan berjanji akan shalat malam atau shalat dhuha untuk “membalasnya”. Ketika kita melakukan tindakan atau ucapan kasar kepada istri maka kita berusaha memanjakan istri kita dengan memberikan surprise kecil dan kata-kata yang indah.

 Setiap manusia pasti pernah bersalah. Jangan terlalu berlarut menyesali kesalahan, karena ajaran Islam adalah segera bangkit, bertaubat dan memperbaiki diri.  Ketika melakukan kesalahan atau sedikit saja kesalahan maka akan terus memikirkannya, seolah-olah dia yang sempurna langsung cacat dengan kesalahan yang sedikit. Perlu disadari bahwa setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan tidak ada yang tidak pernah berbuat kesalahan.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.

Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”.

 
Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (QS. Huud: 114)

Minggu, 23 April 2017

SALING MENOLONG

Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah...barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.

Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia...barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

JIKA ENGKAU TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI, MAKA TAHANLAH TANGAN DAN LISANMU DARI MENYAKITI....SETIDAKNYA ITU MENJADI SEDEKAH UNTUK DIRIMU.

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda

Rasulullah bersabda:

« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».

“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya)bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim)

Mari kita selalu berusaha dg Pikiran dan prilaku positif, semangat meraih hasil terbaik serta saling mendoakan akan keberkahan. Aamiin.

Kamis, 20 April 2017

RENUNGAN

Pertandingan bola : 90 menit
Film serial : 60 menit
Film : 130 menit
Shalat : 5 menit

Neraka Jahannam : sepanjang hidup
Surga : sepanjang hidup

Mari kita merenung
Whatsapp : 300 kawan
Kontak : 80 kawan
Kawan dikampung : 50 org
Kawan dimasa sulit : 1
Kawan di jenazahmu : keluargamu
Kawan di kubur : kau sendirian

Jangan merasa aneh, inilah kehidupan
Hakikatnya : tak ada yang memberimu manfaat selain sholatmu

Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an )
Maka Tangisilah dirimu sendiri !

Barangsiapa yg tdk membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran

Ulasan : aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini
Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :
"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"

Alam yang aneh,
Jenazah disusul dengan jenazah . . kematian disusul dengan kematian berikutnya.
Berita tentang kematian terus bermunculan ada yg mati karena kecelakaan ada krn sakit ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua kami kuburkan dan itu pasti.

Hariku dan harimu pasti akan tiba persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.

Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda
Maaf.. Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja
( kuburan tempat manusia segala usia )

Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :
*Hari Kemarin* : kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi
*Hari ini* : kita jalani namun tak berlangsung lama
*Besok:* kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi
Maka saling memaafkan dan sedekahlah
Karena: aku engkau dan mereka
-- akan pergi -- meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya ...

Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka aamiin ya robbal alamiin

Saudara ku yang mulia:
Barangsiapa yang hidup dalam suatu kebiasaan maka ia akan mati dengan kebiasaan itu.

Dan barangsiapa yang mati dalam suatu keadaan maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut.

Senin, 17 April 2017

SAHABAT SETIA HINGGA SURGA

Di tengah keterasingan, aku mencoba memaknai persahabatan dan di kala kesulitan menghimpit aku berusaha merenungkan tafsir Kesetiaan...

Di tengah gangguan bersosialisasi aku berjuang mengurai benang kusut kejujuran dalam pergaulan..

*Memang benar kata para ulama sahabat ada empat,*

Pertama, teman laksana makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan.

Kedua, teman laksana obat yang dibutuhkan saat kesakitan.

Ketiga, teman laksana racun amat bahaya bila ditelan.

Keempat, teman laksana virus senantiasa menularkan penyakit saat berdampingan.

Para ulama salaf, waspadalah bersahabat dengan banyak orang, karena mereka pada umumnya, tidak mudah mentolelir kekurangan, kurang bisa memaafkan kesalahan, mudah mengumbar aib, mudah marah dalam urusan sepele, dan gampang hasud dengan kenikmatan besar maupun kecil. Jangan kamu jadikan seseorang sebagai sahabat sebelum Anda mengujinya dengan lamanya pergaulan, amanah dalam masalah uang, membantumu dalam kesulitan, dan setia dalam bepergian.

Ribuan orang pernah bertegur sapa dan berpapasan denganku, ada yang masih aku ingat namun banyak yang terlupa moga semuanya bisa jumpa di Surga.

Banyak sekali kebaikan yang aku petik dan hikmat yang aku dapatkan dari harga sebuah persahabatan..

Ada yang berkata, carilah temanmu saat menghilang, barangkali dia sedang sakit perlu ditengok, atau sedang menghadapi kesulitan perlu bantuan atau sedang lupa persahabatan perlu diingatkan.

Kebaikan dan perhatian mereka terlalu banyak dihitung apalagi ditabung, ada yang terekam indah dalam kenangan dan ada yang terlupakan bahkan terabaikan semoga Allah memaafkan.

Betapa besarnya pahala bersahabatan yang ditegakkan diatas keimanan dan keadilan hingga Allah menjamin naungan teduh di hari pengadilan..

Bahkan Allah berfirman dalam hadits qudsi, manakah orang-orang yang berkasih sayang karenaku, demi izzahku Aku akan naungi dengan naungan Arasyku..

Dan manusia dihimpun pada hari Kiamat bersama orang yang dicintainya, di mana pernah seorang Badui datang kepada Rasulullah dan bertanya, Kapankah Kiamat terjadi? Beliau menjawab, Apakah yang Anda persiapkan untuknya? Maka sang Badui pun menjawab, Cinta Allah dan cinta RasulNya. Maka beliau menjawab, Engkau akan dihimpun bersama orang yang kamu cintai.

`Anas bin Malik menangis setelah mendengar jawaban nabi karena kegembiraan sehingga berkata, Aku mencintai Rasulullah, Abu Bakar, Umar dan Utsman meski amalanku tidak bisa menyamai amalan mereka, aku hanya berharap bisa dikumpulkan bersama mereka di hari Kiamat.

Hak bersahabatan cukup banyak yang antara lain

Jagalah nama baik dan kehormatan sahabatmu.

Nasehati secara tulus di kesepian akan kesalahan dan kesesatannya.

Bantulah hajat hidupnya baik berupa materi, tenaga, pikiran dan ilmu yang Anda miliki.

Doakan ketika bersin dan mengucapkan hamdalah, jawablah salamnya, tengoklah saat sakit, antarkan jenazahnya saat meninggalnya dan berilah nasihat dengan tulus saat minta nasihat serta kabulkan undangannya.

Jagalah kehormatan keluarganya dan panggillah dengan nama indahnya.

Doakan dengan kebaikan dan Hidayah saat Anda sedang berjauhan.

Said bin Ash berkata, temanku punya hak tiga atasku, kalau dia mendatangiku aku sambut dengan hangat, bila dia berbicara aku dengar dengan menghadapkan muka dan bila dia duduk aku luaskan majelisnya.

Sementara sahabat setia adalah orang yang bila kamu pandang mengingatkan Allah, ucapannya mendorong kepada kebaikan dan tingkah lakunya memotivasi kepada keakhiratan.

Jumat, 14 April 2017

FENOMENA HARI INI, ORANG KAFIR BANGUN MASJID, TELAH TERTULIS DI DALAM AL-QUR'AN LEBIH DARI 14 ABAD SILAM

Tatkala seorang calon pemimpin non muslim menyatakan memiliki  program kerja untuk memberangkatkan umrah umat islam di provinsi X, membangun Masjid yg besar dan juga Pesantren, ....

Masya Allah, ternyata Allah SWT sudah menyiapkan jawabanNya dan perintahNya untuk umat Islam bagaimana harus bersikap dan melangkah terhadap program kerja calon pemimpin non muslim ini.

Berikut firman Allah Ta'ala:

QS. At Taubah ayat 7-10

Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًۢا بَيْنَ  الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُ  ؕ   وَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَاۤ اِلَّا الْحُسْنٰى  ؕ  وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ  لَـكٰذِبُوْنَ

*"Dan (di antara orang-orang kafir itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran, dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, "Kami hanya menghendaki kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya)."*
(QS. At-Taubah: Ayat 107)

Allah SWT berfirman:

لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًا   ؕ  لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى  مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِ  ؕ  فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ  يَّتَطَهَّرُوْا   ؕ  وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ

*"Janganlah engkau melaksanakan sholat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih."*
(QS. At-Taubah: Ayat 108)

Allah SWT berfirman:

اَفَمَنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى تَقْوٰى مِنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ اَمْ مَّنْ اَسَّسَ بُنْيَانَهٗ عَلٰى شَفَا جُرُفٍ هَارٍ فَانْهَارَ بِهٖ فِيْ نَارِ جَهَـنَّمَ  ؕ  وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

*"Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan (masjid) atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan-(Nya) itu lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh lalu (bangunan) itu roboh bersama-sama dengan dia ke dalam Neraka Jahanam? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."*
(QS. At-Taubah: Ayat 109)

Allah SWT berfirman:

لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِيْ بَنَوْا  رِيْبَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ اِلَّاۤ اَنْ تَقَطَّعَ قُلُوْبُهُمْ  ؕ  وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

*"Bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, sampai hati mereka hancur. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."*
(QS. At-Taubah: Ayat 110)

Sungguh Maha benar Allah SWT dengan segala firmanNya .

Senin, 10 April 2017

8 JENIS REZEKI DARI ALLAH

1.Rezeki Yang Telah Dijamin.

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya."
(Surah Hud : 6).

2. Rezeki Karena Usaha.

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى
"Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya."
(Surah An-Najm : 39).

3. Rezeki Karena Bersyukur.

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(Surah Ibrahim : 7).

4. Rezeki Tak Terduga.

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH nescaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(Surah At-Thalaq : 2-3).

5. Rezeki Karena Istighfar.

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.”
(Surah Nuh : 10-11).

6. Rezeki Karena Menikah.

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
"Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka ALLAH akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya."
(Surah An-Nur : 32).

7. Rezeki Karena Anak.

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.”
(Surah Al-Israa' : 31).

8. Rezeki Karena Sedekah

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada ALLAH, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka ALLAH akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”
(Surah Al-Baqarah : 245).

Rabu, 05 April 2017

BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH

Banyak orang beranggapan bahwa tawakkal cukup berdoa tanpa berusaha, jelas ini tidak benar!
Sebab Tawakkal akan sia-sia jika tidak melakukan ikhtiyar (usaha) yang maksimal, Simaklah hadits mulia ini:

Dari Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً

“Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”[HR.Tirmidzi]

Al Munawi mengatakan, ”Burung itu pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali ketika sore dalam keadaan kenyang. Namun, usaha (sebab) itu bukanlah yang memberi rizki, yang memberi rizki adalah Allah Ta’ala. Hal ini menunjukkan bahwa tawakkal tidak harus meninggalkan usaha. Tawakkal haruslah dengan melakukan berbagai usaha yang akan membawa pada hasil yang diinginkan. Karena burung saja mendapatkan rizki dengan usaha. Sehingga hal ini menuntunkan pada kita untuk mencari rizki.”[syarhul hadits Atturmudzi]

Al Baihaqi menegaskan di dalam kitab Syu’abul Iman:
Hadits ini bukanlah dalil untuk duduk-duduk santai, enggan melakukan usaha untuk memperoleh rizki. Bahkan hadits ini merupakan dalil yang memerintahkan untuk mencari rizki karena burung tersebut pergi di pagi hari untuk mencari rizki. Jadi,seperti itulah yang dimaksudkan dengan hadits ini

Seandainya mereka bertawakkal pada Allah Ta’ala dengan pergi dan melakukan segala aktivitas dalam mengais rizki, kemudian melihat bahwa setiap kebaikan berada di tangan-Nya dan dari sisi-Nya, maka mereka akan memperoleh rizki tersebut sebagaimana burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar, kemudian kembali dalam keadaan kenyang. Namun ingatlah bahwa mereka tidak hanya bersandar pada kekuatan, tubuh, dan usaha mereka saja, atau bahkan mendustakan yang telah ditakdirkan baginya. Karena ini semua adanya yang menyelisihi tawakkal.”[Ibnu ‘Alan Asy Syafi’i : Kitab Dalilul Falihin]

Imam Ahmad pernah ditanyakan mengenai seorang yang kerjaannya hanya duduk di rumah atau di masjid. Orang yang duduk-duduk tersebut pernah berkata, ”Aku tidak mengerjakan apa-apa. Rizkiku pasti akan datang sendiri.” Imam Ahmad lantas mengatakan, ”Orang ini sungguh bodoh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda,

إِنَّ اللَّه جَعَلَ رِزْقِي تَحْت ظِلّ رُمْحِي

”Allah menjadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku.”[HR.Ahmad]

Allah subhanahu wa ta’ala dalam beberapa ayat juga menyuruh kita agar tidak meninggalkan usaha sebagaimana firman-Nya,

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ

”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang.” (QS. Al Anfaal: 60).
"Wallahu A'laam bis shawab"

Semoga Allah Ta'ala membimbing kita untuk menjadi lebih tawakkal dihari-hari kedepan...Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin...

Selasa, 04 April 2017

AKU BERTERIMA KASIH KEPADAMU YANG MEMILIH PERGI DAN MENGKHIANATI

Akhirnya, Allah menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku tentangmu. Kamu berkhianat diantara doa-doaku tentangmu. Memilih seseorang yang baru dan meninggalkanku tanpa kata. Aku memang sakit hati dan patah. Namun, ada hal-hal yang harus kusyukuri setelah kehilanganmu.
Kehilanganmu sekarang lebih baik daripada nanti.

Kehilanganmu memang memilukan. Aku seakan kehilangan gairah untuk hidup. menangis berkali-kali tanpa henti. Memakimu tanpa basa-basi. Aku benar-benar mengalami kebodohan yang luar biasa. Kamu yang aku nanti, ternyata hanya sekedar pengkhianat. Seseorang yang tidak mampu menepati janji. Seseorang yang mudah berganti hati. Aku pun menyadari, jika aku tidak kehilanganmu sekarang, mungkin nanti aku akan lebih patah lagi. Aku tak bisa membayangkan jika kita masih bersama hingga ke jenjang pernikahan.

Melihat kamu bersama yang lain memang bukan keinginan. Ditinggalkan dan dikhianati bukan hal yang mudah dilalui. Namun, aku percaya rencana Allah jauh lebih indah dari harapanku. Allah lebih tahu apa yang terbaik. Saat aku mengira kamu yang terbaik, Allah menunjukkan bahwa hatiku telah salah memilih. Kehilanganmu adalah cara Allah menjagaku. Allah tidak ingin aku hidup bersama pengkhianat di masa depan. Melindungiku dari luka yang lebih parah. Allah teramat mencintaiku, hingga mencegah kejahatanmu bertambah lagi padaku. Suatu saat nanti, Allah akan mempertemukanku dengan seseorang yang benar-benar bisa menjaga hati.

Kehilanganmu menjadikanku pribadi yang lebih kuat.

Aku memang terjatuh seketika. Saat kamu memilih lepas dan menggenggam yang lain. Semua mimpi yang susah payah aku pertahankan tiba-tiba runtuh begitu saja. Namun, aku harus tetap hidup kembali. Hidup untuk orang-orang yang tulus menyayangi. Hari demi hari, aku berjuang sendiri. Menguatkan hati dan menata lagi mimpi-mimpi. Aku berusaha terus berdiri. Menginjak semua luka-luka. Menelan rasa sesak dan sakit hati. Waktu yang aku lalui menjadikanku lebih kuat dari yang dulu. Aku pun tak pernah lagi menangisi kita.

Kehilanganmu membuatku lebih berhati-hati mencintai dan memilih pengisi hati.

Aku tidak menyesal mengenal dan mencintaimu. Aku juga tidak ingin memutar waktu untuk mencegah pertemuan kita. Sebaliknya, aku ingin berterima kasih padamu. Terima kasih telah memberiku pelajaran yang berharga di kehidupan. Sekarang, aku paham bahwa kita tidak boleh mencintai berlebihan. Menganggap seseorang semesta kita. Menomorsatukan dia dan menganggap segalanya. Itu benar-benar kebodohan belaka. Aku ingin berterima kasih sekali lagi. Kamu telah mengajariku agar lebih berhati-hati. Memilih pengisi hati ternyata bukan hal yang mudah. Sulit menemukan seseorang yang sanggup bertahan dengan janji. Seseorang yang tidak mudah berbelok hati. Seseorang yang berusaha memperbaiki bukan mengkhianati. Aku janji akan lebih berhati-hati dalam mencintai dan memilih pengisi hati.

Kehilanganmu mengajariku tentang kesabaran.

Aku tidak dendam padamu dan pilihanmu yang baru. Aku hanya sedikit kecewa. Tenang saja, aku tak akan membalas sakit di hati. Berusaha menghancurkan kebahagiaanmu dengannya. Aku tak akan setega itu. Kini, aku semakin paham dengan arti kesabaran. Berusaha menerima segalanya meski pahit dan menyakitkan. Belajar tidak membenci meski dikhianati. Aku benar-benar belajar berlapang dada. Saat harapanku tentang kita direbut orang lain. Tidak berbalik menyakiti meski disakiti. Aku benar-benar belajar mengikhlaskan. Saat kebahagiaanku diambil dengan tega oleh orang lain.

Dan pada akhirnya pula yang mapanlah yang menjadi pilihanmu.