Linangan air mata itu seakan meluluhlantakkan jiwaku
Aliran air mata itu seakan menghanyutkanku ke samudera derita
Deraian air mata itu seakan menghujam tepat di jantungku
Tetesan air mata itu seakan mengantarku ke jurang penyesalan
Ya, aku sangat menyesal dengan perjalanan nasibku, karena sejatinya mengeringkan air mata itu adalah tujuan utamaku
Dan aku juga menyesal dengan ketidak berdayaanmu yang selalu di dikte, di usik untuk menuruti, mengikuti kemauan sang penggila dunia dan kederajadan
Allah ya Robb.. Rasanya tak kuasa menahan segala yang ada pada hati ini, antara sesal, kecewa, luka dan rasa sayang. Semua berkecamuk mendidihkan logika sehatku dan aku hanya bisa bersembunyi lewat senyum palsuku.
Dan kau.....
Walaupun aku tak bisa menjagamu setiap saat, tak bisa mendampingimu setiap waktu, tak bisa selalu menghiburmu setiap putaran jam.
Biarlah aku menjaga dan mendukungmu dalam setiap langkahmu sampai dimana dan sejauh mana kamu melangkah menapaki hidup ini sampai nanti akhirnya ada seseorang yang setia menjaga dan melindungimu dengan setulus hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar