Pada dasarnya sebuah hubungan dilandasi komitmen untuk saling mencintai, menghormati, dan menjaga perasaan satu sama lain. Karena dijalani oleh dua orang dengan latar belakang berbeda, jelas saja kalau akan muncul berbagai macam pendapat yang juga beragam, gagasan yang mungkin tak sama dan juga watak yang saling berseberangan. Gak heran, sih, namanya juga ada dua kepala.
Itu mengapa, gak semua hubungan berjalan mulus sesuai dengan mimpi dan angan yang pernah dirajut. Akhir yang diinginkan tak selalu sama dengan doa yang dipanjatkan saat cinta sedang mekar-mekarnya. Saat ternyata ada yang membuat kapal karam dan akhirnya harus berhenti sampai di sini, saat disitulah orang akan menilai dengan sesuka mereka mengenai apa yang terlihat dan apa yang mereka dengar, parahnya lagi mereka ikut-ikutan menjudge negatif walaupun hanya tau dari satu pihak saja.
Entahlah, kebanyakan laki-laki biasanya yang jadi pusat yang dihujat, disalahkan, dan tak pernah lekat dengan rasa simpati.
Sebaliknya, wanita justru jadi pihak yang dekat dengan rasa iba dan perhatian lebih. Padahal hubungan yang menjalani selalu dua orang ‘kan?
Seharusnya apa yang terjadi dalam sebuah hubungan bisa jadi tanggung jawab berdua Bukan salah satu pihak saja yang disalahkan.
Ya kembali lagi bagi wanita laki-lakilah yang harus salah dan selalu disalahkan....
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar